Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulang ke Jogja, Selain Menuntaskan Rindu dan Menyinggahi Angkringan, Apa Lagi?

7 Februari 2024   12:38 Diperbarui: 8 Februari 2024   11:23 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Ganjuran, Jogjakarta (Dok. Pribadi)


Kami juga berjoget riang bersama orang-orang yang kebetulan duduk menonton dan orang-orang yang sekadar berlalu lalang lalu tergerak ikut bergoyang. Ketika sang biduan membawakan tembang berjudul "Di Sayidan" dengan lirik lagu yang bercerita tentang kehidupan "di gang gelap di balik ramainya Jogja" itu.


Berkunjung ke Candi Hati Kudus Tuhan Yesus

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus berada di Gereja Katolik Ganjuran, Jogjakarta. Bisa jadi ini adalah candi Yesus satu-satunya di dunia. Suasana inkulturatif yang memadukan nilai-nilai religious dengan kebudayaan Jawa terasa memenuhi setiap pojok tempat yang ada di lingkungan gereja ini.

Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Gereja Katolik Ganjuran, Jogja (Dok. Pribadi)
Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Gereja Katolik Ganjuran, Jogja (Dok. Pribadi)

Gereja Ganjuran, Jogjakarta (Dok. Pribadi)
Gereja Ganjuran, Jogjakarta (Dok. Pribadi)

Berbelanja dan Minum Jamu


Belum lengkap rasanya bila jalan-jalan tidak berbelanja, meskipun sekadar tanda mata sederhana sekaligus bukti ke tetangga kalau kita pernah ke sana, hehe. Konon katanya, pasar Beringharjo ini telah digunakan sebagai tempat jual beli sejak tahun 1758.

Pasar Beringharjo, Jogjakarta (Dok. Pribadi)
Pasar Beringharjo, Jogjakarta (Dok. Pribadi)

Berbelanja di pasar Beringharjo, Jogjakarta (Dok. Pribadi)
Berbelanja di pasar Beringharjo, Jogjakarta (Dok. Pribadi)

Setelah letih berbelanja, kami menyempatkan meminum jamu tolak angin khas Jogja di Hamzah Batik yang juga berlokasi di Jl. Malioboro.  Minum jamu di Jogja pada hari itu terasa lebih istimewa.

Jamu telah ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Indonesia pada sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2023, di Kasane, Botswana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun