Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa yang Patut Aku Harapkan dari Natal dan Tahun Baru?

24 Desember 2021   12:47 Diperbarui: 25 Desember 2021   04:35 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto close up pohon Natal oleh Kevin Bidwell dari Pexels

Mungkin itulah yang dikatakan oleh pendeta Eka Darmaputera sebagai pengharapan yang suram. Tapi itulah kenyataan.

Kenyataan yang hidup berdampingan dengan kita dan terjadi di bumi yang satu. Dunia yang sama, tempat kita bersanding dengan hal-hal lain yang tidak pernah kita minta dan bahkan tidak pernah kita bayangkan bisa terjadi.

Lalu apa yang bisa lakukan?

 

Bertahan untuk Bisa Terus Berjuang

Dalam situasi penuh ketegangan dan kesedihan mungkin tidak banyak hal yang bisa kita lakukan. Atau jangan-jangan, ketegangan dan kesedihan itu terjadi karena sebenarnya sudah terlalu banyak hal yang kita lakukan tanpa tahu untuk apa semua itu harus kita lakukan?

Jangan-jangan kita terlalu banyak menuntut dan berharap dari apa yang sepatutnya kita harapkan? Itu semua menimbulkan keresahan dan keraguan dalam hidup kita?

Tidakkah lebih baik untuk kita menjalani saja waktu hidup yang masih tersedia, kemudian menerima apa yang tersedia dengan rasa cukup, puas, dan bersyukur?

Maka mungkin tidak ada salahnya mencoba untuk tidak mengharapkan terlalu banyak untuk tahun depan. Cukup untuk bisa bertahan dan bisa terus berjuang.

Sebab iman dan pengharapan juga bukan sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa perjuangan. Bukankah sesuatu yang tidak pernah diperjuangkan juga tidak akan pernah dimenangkan?

Meminta karunia akan iman dan pengharapan rasanya sudah lebih dari cukup sebagai bekal untuk bisa tetap bertahan dan kembali berjuang di tahun depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun