Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lahir Baru Pariwisata dalam Adaptasi Kebiasaan Baru

18 Maret 2021   23:04 Diperbarui: 19 Maret 2021   10:41 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Tongging, Kab. Karo (Sumber: www.pariwisatasumut.net)

Dalam pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Kabupaten Karo untuk tahun rencana 2022, narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara memberikan paparan tentang perkembangan perekonomian Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021, serta rekomendasi penguatan ekonomi Kabupaten Karo Tahun 2022. 

Beliau menjelaskan bahwa pandemi menyebabkan tekanan  ekonomi kepada hampir seluruh negara di dunia. Salah satu kunci untuk mendukung terjadinya pemulihan (recovery) menurutnya adalah upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi.

Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, 17/03/2021, bahwa menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 untuk tidak merasa aman akan terbebas virus Corona. "Kalau habis disuntik jangan merasa aman, terus ke mana-mana tidak pakai masker," kata Menteri Kesehatan saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di kediaman dinas pada Rabu, 17/03/2021.

Apa yang patut menjadi sorotan penting dari pernyataan pak Menteri adalah bahwa berbagai adaptasi sebagai akibat dari pandemi dengan durasi yang berkepanjangan ini tampaknya mau tidak mau akan menjadi kebiasaan (habit) baru yang akan mewarnai hari-hari kita di berbagai bidang kehidupan.

Singkatnya, adaptasi kebiasaan baru akan menjadi budaya keseharian kita dalam menjalani berbagai aktivitas sambil menjaga kesehatan diri pribadi, maupun antar sesama manusia.

Tidak terlepas dari pengaruh ini adalah perlunya adaptasi kebiasaan baru di dunia pariwisata. Risiko penularan Covid-19 membuat masyarakat kini cenderung lebih menahan (membatasi) diri untuk melakukan perjalanan, termasuk untuk perjalanan wisata. 

Di sisi lain, masyarakat cenderung menjaga tabungannya dengan menahan belanja kebutuhan tersier, dan memfokuskan belanja pada hal-hal yang dipandang terpenting.

Oleh sebab itu, kesuksesan vaksinasi dalam rangka percepatan penanggulangan dampak Covid-19 akan turut memberikan sentimen positif terhadap pemulihan berbagai sektor lainnya. Sejalan dengan itu, penerapan protokol kesehatan juga menjadi kata kunci yang tidak kalah penting.

Dari penjelasan itu, maka berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk pariwisata bisa lahir baru di masa pandemi yang belum tentu pasti kapan akan tuntas ini, yakni:

1. Mengurangi Kesenjangan Informasi yang Asimetris

Ada sebuah hasil survei menarik terkait kepariwisataan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Bahwa masyarakat yang sudah sekian lama terbatas dalam melakukan perjalanan wisata merasa sangat perlu adanya jaminan dan informasi yang jelas terkait penerapan aturan protokol kesehatan (prokes) di suatu objek atau destinasi wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun