Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wahai Puan, Mengapa Dikau Membedakanku?

18 Desember 2020   00:25 Diperbarui: 18 Desember 2020   00:30 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Jan Koetsier dari Pexels

Prang, prang
Pecah, semuanya

Puan pacak membalah hamba
Percuma, kumpa asmara membelah ancala

Tonggeret panar di pucuk asoka
Hamba surut, enggan membalah rahsa

Berbeda, Puan jangan hina
Hamba taklupa mencerap sempena

Mengapa Puan membedakanku?
Wahai Puan! Serayu bertanya

Catatan:

Pacak: mahir

Kumpa: getaran

Ancala: gunung

Panar: tercengang

Membalah: membantah

Rahsa: rahasia

Sempena: berkah

Serayu: embusan angin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun