Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kisah Sang Mahaputera Utama di Museum Djamin Gintings

15 Desember 2020   10:55 Diperbarui: 16 Desember 2020   14:36 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Nafas Likas/ Film, 2014 (Dokpri)

Piagam Mahaputera Utama, Djamin Gintings (Dokpri)
Piagam Mahaputera Utama, Djamin Gintings (Dokpri)
Kisah epos perjuangan Djamin Gintings, dibalut romantika kehidupannya dalam sosok tegar penuh kasih sayang kepada keluarga, bersama istrinya Likas br Tarigan, sudah difilmkan dalam sebuah film yang berjudul "3 Nafas Likas" (2014), yang dibintangi oleh Atiqah Hasiholan sebagai Likas, dan Vino G. Bastian sebagai Djamin Gintings. Film ini disutradarai oleh Rako Prijanto, dan penulis naskah adalah Titien Wattimena.

3 Nafas Likas/ Film, 2014 (Dokpri)
3 Nafas Likas/ Film, 2014 (Dokpri)
Dalam ulasannya di imdb.com atas film ini, Titien Wattimena mengatakan bahwa 3 Nafas Likas adalah sebuah kisah yang luar biasa dari seorang wanita yang luar biasa, bernama Likas. Ia mencapai banyak hal yang patut dikenang dan merupakan sukses besar dalam hidupnya. 

Apa yang memotivasi dia adalah janjinya kepada tiga orang yang paling penting dalam hidupnya. Tiga janji yang menjadi nafas dalam setiap hal yang ia lakukan. Tiga janji yang selalu diperjuangkannya dalam hidup.

Tidak didapatkan informasi detail mengenai jenis dan jumlah koleksi yang terdapat pada museum ini. Namun, di dalam gedung museum berlantai dua ini, kita bisa melihat berbagai koleksi. 

Pada lantai pertama mulai dari alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk menenun uis (kain khas Karo), alat musik tradisional, perlatan dapur, hingga alat-alat pertanian khas Karo. 

Pada lantai dua, kita bisa menyaksikan memorabilia Djamin Gintings, mulai dari koleksi pakaian seragam dinas, senjata, tanda penghargaan, dan buku-buku koleksi beliau.

Alat tenun bukan mesin (Dokpri)
Alat tenun bukan mesin (Dokpri)
Koleksi peralatan musik tradisional Karo (Dokpri)
Koleksi peralatan musik tradisional Karo (Dokpri)
Koleksi peralatan dapur tradisional Karo (Dokpri)
Koleksi peralatan dapur tradisional Karo (Dokpri)
Koleksi alat pertanian tradisional (Karo)
Koleksi alat pertanian tradisional (Karo)
Sebagian koleksi buku di museum Djamin Gintings (dokpri)
Sebagian koleksi buku di museum Djamin Gintings (dokpri)
Tidak kalah pentingnya adalah informasi sejarah, bahkan cerita-cerita unik dan jarang diketahui di balik sejarah, yang terpampang di sepanjang dingding, yang umumnya disadur dari buku "Titi Bambu" dan "Bukit Kadir", serta kliping koran dan koleksi foto keluarga.

Keunikan yang lain, begitu tiba di lantai dua, kita akan diarahkan untuk membaca panel-panel informasi dan ringkasan sejarah perjuangan Djamin Gintings oleh tanda panah penanda arah, yang bila diikuti tanpa putus akan mengarahkan kita berjalan membentuk angka 8. Cara membaca lintasan peristiwa sejarah dengan arah membentuk angka 8 ini bagi saya pribadi adalah sesuatu yang menarik.

Mungkin arah lintasan sejarah setiap orang, setiap keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, tidak sama semuanya. Ada yang berupa siklus (lingkaran) dalam artian sejarah yang berulang, ada yang linear (lurus) dalam artian terus bergerak maju. Namun, semangat kepahlawanan dan kegigihan dalam perjuangan hidup sepatutnya memang menjadi sebuah nilai yang abadi, tidak terbatas, yang diwakili oleh simbol infinity, angka 8.

Sebelum pandemi Covid-19, tingkat kunjungan ke museum ini bisa mencapai 400 orang dalam sebulan, menurut pengakuan penerima tamu. Umumnya pengunjungnya adalah murid-murid sekolah yang melaksanakan perjalanan study tour, baik yang berasal dari Kabupaten Karo, maupun kota Medan, Sidikalang, Simalungun, dan sekitarnya.

Namun, selama pandemi Covid-19 tingkat kunjungan mengalami penurunan. Museum ini juga menyediakan fasilitas terkait dengan penerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, seperti tempat cuci tangan, lengkap dengan sabunnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun