Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Banana Island Qatar

9 April 2019   01:04 Diperbarui: 9 April 2019   01:19 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Doha Dilihat Dari Dalam Speed Boat/Dokpri

Saya sedang jalan jalan pagi disepanjang Corniche Promenade Doha, Qatar. Mobil sewaan saya parkir di Parking Area MIA (Museum Of Islamic Art). Sambil jalan jalan memandang laut Arabian Gulf yang tenang nyaris tanpa ombak, akhirnya saya nyampai juga di Pearl Monumen. 
Lumayan, pagi ini saya bisa olah raga jalan kaki sekitar 1 Km dari MIA Parking Area ke Pearl Monument. Ditempat ini pandangan saya langsung tertarik ke sebuah booth di dermaga. Ternyata booth tersebut adalah tempat penjualan ticket speed boat menuju ke Banana Island.

Tempat penjualan tiket speed boat ke Banana Island ini bernama Banana Island Port. Seandainya  menyelusuri Al Corniche Street dan terlihat ada Pearl Monument, berarti anda sudah nyampai di dermaga penyeberangan Banana Island Port. Untuk menyeberang menuju Banana Island saya harus merogoh dompet QAR 200 per kepala (sekitar Rp 780.000). Sempat kaget saya, mahal amat ?

Ternyata kalau diperinci tidak mahal juga. Harga tersebut sudah termasuk makan makan di restaurant bintang 5, bebas menggunakan seluruh fasilitas kolam renang dan entertainment yang ada di Banana Island. Dan sudah tentu perjalanan pulang pergi menggunakan speed boat mewah. Perlu waktu sekitar 20 menit untuk perjalanan menyeberang dengan speedboat menuju Banana Island.

Perjalanan 20 menit sangat menyenangkan. Rasanya seperti jadi Milyuner kaya raya pemilik speed boat mewah. 
Speed boatnya besar dan mewah tapi cuma dipakai berempat Ardi's Family sendiri. Sebenarnya ada dua penumpang lain yaitu ibu ibu Arab dan anaknya, tapi anggap saja dia 'maid' karena dari awal berangkat kerjanya cuma mondar mandir ngejar, nggendong dan nyuapin makan anaknya yang lari kesana kemari.


Kita mah duduk manis sambil nonton TV layar lebar, kadang berdiri di dek depan sambil pakai kaca mata hitam dengan rambut berkibar kibar tertiup angin. Sesekali crew kapal yang cantik cantik dan ngganteng datang menyodorkan minuman atau makanan kecil. Pokoknya keren. tangan kiri pegang gelas wine tapi isinya es jeruk persis seperti Milyuner di film film Hollywood. Kalau nggak salah film Titanic.
Akhirnya nyampai juga di Banana Island. Pulau kecil ini ternyata dikelola oleh Anantara Hotel And Resort, pantas speed boatnya bagus dan mewah. Ada banyak restaurant bintang 5, beberapa kolam renang, water boom dan segala macam fasilitas entertainment. 
Ditempat ini saya juga merasa seperti Milyuner Kaya Raya pemilik Pulau, hotel dan resort. Hanya saya, satu keluarga berempat saja tapi disambut dan dilayani puluhan staff, karyawan dan pelayan restaurant yang cantik cantik dan ngganteng. Jalan beberapa langkah saja selalu disapa 'Good Morning'.

Hampir dua jam saja saya menikmati rasanya jadi Milyuner Kaya Raya, setelah itu satu persatu staff yang cantik dan ngganteng tadi pergi entah kemana. Ternyata saya datangnya terlalu pagi. Semakin siang jumlah pengunjung yang datang semakin banyak. 
Orang Qatar ternyata baru datang ke Banana Island diatas jam 1 siang, tamu penghuni hotel juga baru bangun dan keluar kamar jam 11 siang. Dan saya tadi datangnya jam 8 pagi. Pantas  speed boat, pulau dan hotel besar dan mewah ini sepi, serasa seperti milik saya sendiri.

Main Sendiri Di Pulau Pribadi
Main Sendiri Di Pulau Pribadi

Baca Juga :

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun