Mohon tunggu...
Tendy A
Tendy A Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemunculan Gerakan Terorisme di Abad 21

15 Mei 2018   18:26 Diperbarui: 15 Mei 2018   18:52 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingat sebelum kejadian Bom Bali I dan Bom Bali II negara kita ini termasuk negara yang sangat steril dari aksi-aksi terorisme yang berasal dari kaum fundamentalisme agama. 

Dalam beberapa kasus, mereka ternyata mendapat pelajaran itu di negara-negara yang selama ini diliputi kecamuk perang di Afganistan dan Irak. Kemudian yang sangat disayangkan adalah keterlibatan pihak-pihak ikut terlibat baik anak-anak dan perempuan hal ini dikarenakan fenomena yg sangat kompleks dan dalam banyak kasus, faktor munculnya terorisme cenderung tidak tunggal dan penjelasan tersebut kabur ketika dihadapkan dengan realitas di lapangan.

Contohnya pada saat beberapa pendapat menyatakan bahwa faktor yang mendorong terorisme adalah kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan, tetapi kenyataan berbalik dan pendapat seperti ini tidak selamanya benar. Karena dalam banyak kasus, para pelaku terorisme ini justru muncul dari anak muda kaya dan dengan tingkat pendidikan yang memadai.

Chapter III: Kemunculan gerakan-gerakan radikal di Indonesia

Di Indonesia sendiri diketahui memiliki sejumlah gerakan radikal yang tergolong aktif, antara lain misalnya FPI, Laskar Jihad, Laskar Mujahidin, Laskar Jundullah, Ring of Banten, KOMPAK dan GAM. Yang mana gerakan-gerakan merupakan gerakan radikal yang berbasis agama dan dari beberapa gerakan tersebut teridenfikasi sebagai gerakan terorisme, seperti Laskar Jihad, kenapa? 

Karena gerakan tersebut mengklaim aksi Bom Bali I dan Bom Bali II dan aksi-aksi tersebut di koordinasi oleh gerakan di tingkat regional seperti gerakan Jemaah Islamiyah sama seperti di Filipina yang di memiliki banyak gerakan-gerakan yang sangat aktif dan diklaim sebagai basis gerakan radikal di wilayah Asia Tenggara. 

Jemaah Islamiyah merupakan kelompok aktif yang cukup berbahaya, meskipun salah satu pimpinan puncaknya Hambali sudah diamankan oleh pihak berwajib pada Agustus 2003. Tetapi organisasi ini mempunyai anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Pihak Kepolisian Indonesia secara teknis sudah berhasil menghancurkan jaringan, tapi faktanya bom meledak dimana-mana, dimulai sejak saat pasca kejadian di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ini artinya jaringan kelompok tersebut menunjukan bahwa kelompok radikal ini telah berhasil membangun sel-sel baru yang beroperasi secara independen dan gerakan-gerakan baru.

Untuk merespon dari beberapa aksi teror belakangan ini, saya harap Indonesia bisa menghindari tindakan-tindakan yang menyebabkan timbulnya disintegrasi dan juga prasangka yang tidak baik yang mana hanya menimbulkan konflik-konflik yang berkelanjutan. 

Dan menurut saya Islamopbhia adalah sesuatu yang salah karena Islam bukanlah Teroris, karena disini yang harus kita perangi bersama adalah terorisme dengan alih-alih agama Islam. Sebagaimana yang telah dilakukan Uni Eropa dalam menyebarkan kesadaran tentang Islamopobhia adalah sesuatu yang salah dengan pencapaian utama strategi melawan terorisme melalui empat pilar.

Lantas bagaimana langkah untuk meminimalisir aksi teror yang terjadi beberapa waktu belakangan ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun