Mohon tunggu...
Tendy A
Tendy A Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemunculan Gerakan Terorisme di Abad 21

15 Mei 2018   18:26 Diperbarui: 15 Mei 2018   18:52 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan perlu saya ingatkan kembali khususnya untuk saya dan umumnya untuk anda yang membaca postingan saya ini, pada abad 21 saat ini dimana dengan sentuhan jari-jari anda di layar smartphone anda, anda dapat merubah kerangka berpikir suatu kelompok even dapat merubah dunia dan abad dimana suatu berita tentang adanya seseorang di mangsa singa dan berdarah-darah lebih menarik dibanding dengan berita adanya seseorang bermain dengan singa, jadi sebaiknya menurut saya tidaklah bijaksana memposting hal-hal yang tidak perlu seperti foto atau video aksi teror yang terjadi belakangan ini. Kenapa?

Saya jelaskan. Teror mengandung arti penggunaan kekerasan, untuk menciptakan atau mengkondisikan sebuah iklim ketakutan di dalam kelompok masyarakat yang lebih luas, ketimbang sekedar pada jatuhnya korban kekerasan.

 Apakah anda tau? Publikasi di media massa atau media sosial adalah salah satu tujuan dari mereka para pelaku aksi teror, sehingga pelaku teror merasa sukses, jika aksi kekerasan mereka serta akibatnya dipublikasikan di media massa atau media sosial. 

Karena salah satu dari tujuan mereka adalah menunjukan eksistensialisme kemudian menarik perhatian melalui aksi suicide bomb dll agar mereka dapat menyampaikan pesan-pesan mereka dan menyampaikan tuntutan mereka kepada khalayak lebih luas, dan yang sangat di sayangkan upaya-upaya para pelaku teror untuk menarik perhatian ini mendapat "support" yang menurut saya relativ cukup besar dari media baik media massa atau media sosial, ditengah kapitalisasi dan komersilisasi kebanyakan para netizen dan media lebih cenderung meliput yang sensasional, kerusakan dan berdarah yang membuat maksud teroris tercapai, publikasi atas teror yang mereka sampaikan

that's why alasan kenapa saya sampaikan barusan tidak lah perlu untuk memposting foto atau video aksi teror.

Secara Tipologi Terorisme dapat dibagi dalam empat kategori seperti yang di kemukakan oleh Wilkinson, at first Terorisme Kriminal which is tujuan mereka adalah tindakan teror yang direncanakan untuk memperoleh keuntungan. at second Terorisme Psikis which is bentuk teror yang berkaitan dengan kepercayaan. at third Terorisme Perang which is jenis terorisme ini merupakan pemusnahan atau pembasmian musuh melalui berbagai cara yg memungkinkan. 

At fourth nah ini yg masih di permasalahkan dalam draft RUU Anti Terorisme bahwa Terorisme Politis merupakan sebuah upaya-upaya yang sistematis menggunakan kekerasan dan teror untuk mencapai tujan politis. Yang mana kategori Terorisme Politis ini terbagi lagi menjadi 3 kategori, 1. Terorisme Revolusioner, 2. Terorisme Subrevolusioner dan 3. Terorisme Represif.

Chapter II : Faktor-faktor yang memberikan kontribusi dalam meluasnya aksi-aksi Terorisme.

Beberapa faktor yang menyebabkan meluasnya aksi-aksi yang dilakukan para pelaku teror baik ke Indonesia bahkan ke seluruh dunia at first Perluasan transportasi udara, hal ini tidak bisa dilepaskan dari tren globalisasi dunia dimana aliran barang, modal dan manusia menjadi semakin cepat karena adanya faktor katalis, yakni perkembagan teknologi komunikasi dan semakin rendahnya biaya transportasi. Keduanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi arah globalisasi dunia sekarang ini, including meluasnya jaringan-jaringan terorisme.

At second dibagian ini adalah adanya kesamaan ideologi dan kepentingan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia bagian manapun turut memberikan kontribusi penyebaran terorisme, yang mana. Globalisasi dunia bukan hanya menyangkut mobilitas barang dan manusia, tetapi juga gagasan ataupun ide. Teknologi komunikasi juga membuka ruang yang lebih besar masing-masing kelompok untuk menggalang simpati. Terorisme yang dilakukan oleh kelompok yang berpaham radikal saya kira mencerminkan kondisi ini.

At third nah, ini yang saya sampaikan sebelumnya adalah coverage televisi dan sosial media yang juga memainkan peran dalam memperluas khalayak yang dapat menyaksikan "Theatre of Terrorism". Which is aksi terorisme dilakukan dalam rangka menarik perhatian Indonesia akan apa yang diinginkan oleh mereka dan situasi inilah yang menjadikan terorisme semakin menyebar luas di seluruh Indonesia even dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun