Mohon tunggu...
Temy Yulianti
Temy Yulianti Mohon Tunggu... Guru Geografi MAN 20 Jakarta

Ketua MGMP Geografi MAN Jakarta Timur, Divisi Kesiswaan Komunitas pendidik SIPINDO, Pengurus Balai Hobi dan Potensi GEOPENDIKS NUSA, Penulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat Jiwa Raga di Bulan Ramadan

6 Maret 2025   20:35 Diperbarui: 6 Maret 2025   20:35 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penjelasan ilmiah tentang DNA, mRNA, dan peran keduanya dalam kesehatan  (Sumber: tangkapan layar dari presentasi daring )

Catatan Kuliah MAPARA 1446 H Hari ke-6

          Pagi ini, 6 Maret 2024 kuliah MAPARA (Matahari Pagi Ramadan )disampaikan oleh Profesor Djoko Santoso, Guru Besar Universitas Airlangga. Sebelum mulai, dengan takzim beliau mengatakan, "Saya menyampaikan mandat dari Prof. Imam Robandi selaku ketua Iro-Society untuk memberi materi mengenai puasa Ramadan dan manfaatnya bagi kesehatan". Beliau juga memohon izin kepada Bapak Rektor Universitas Airlangga selaku pimpinan tertinggi, Bapak Dekan Fakultas Kedokteran, Bapak Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam, serta Direktur Rumah Sakit Dr. Soetomo dan Rumah Sakit Universitas Airlangga, tempat beliau bernaung dalam beraktivitas.

          Prof. Djoko menyampaikan bahwa ramadan adalah bulan penuh berkah yang diwajibkan bagi umat Islam, kecuali bagi mereka yang sakit, berhalangan, atau dalam perjalanan yang tidak memungkinkan. Selain manfaat spiritual, puasa juga memberikan dampak positif bagi kesehatan. Menurut WHO, terdapat lima aspek manfaat puasa, yaitu spiritual, mental, sosial, intelektual, dan fisik. Manfaat fisik puasa salah satunya mencakup proses otofagi, yaitu proses biologis dalam tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan. Saat berpuasa, tubuh mengalami pembatasan asupan nutrisi selama 14-18 jam, yang memicu otofagi. Energi yang tersimpan di sekitar sel akan digunakan, sehingga memberikan manfaat kesehatan.

          Hal ini merupakan rahmat dari Allah SWT. Manusia diciptakan dengan blueprint yang lengkap, mulai dari zigot hingga dewasa, yang menunjukkan adanya kewajiban untuk hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia). Aspek fisik manusia penuh dengan keajaiban, di mana sel-sel membentuk organ, sistem, dan tubuh secara keseluruhan. Organ-organ tubuh dihubungkan oleh sistem neuro-humoral, yang dipengaruhi oleh aspek psikologis. Semua aspek ini terintegrasi untuk membentuk manusia yang bertakwa, yang kita harapkan mencapai husnul khotimah.

          Salah satu keajaiban tubuh adalah enzim. Ketika enzim berada pada posisi natural dan bertemu dengan substratnya, maka akan terjadi proses biologis yang penting. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang sangat kompleks dan ajaib, diibaratkan sebagai dua tangan yang saling bertepuk, menunjukkan pentingnya keseimbangan. Ketika salah satu "tangan" terganggu, fungsi keseluruhan sistem imun terganggu. Sistem imun yang sehat diibaratkan sebagai payung yang utuh, dan jika ada "kebocoran", tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.

          Prof. Djoko juga memberikan contoh, tikus yang dapat melewati ruang sempit menggambarkan kemampuan adaptasi luar biasa dari makhluk hidup. Contoh tersebut dianalogikan dengan sel leukosit yang dapat "melempet" keluar dari pembuluh kapiler untuk menyerang kuman di titik infeksi. Sistem imun terdiri dari komponen bawaan dan adaptif yang bekerja secara terpadu. Keseimbangan antara kedua komponen ini penting untuk menjaga kesehatan. Pikiran dan emosi (psiko-perspektif) memengaruhi sistem imun, di mana stres kronis dapat mengganggu keseimbangan sistem imun dan menyebabkan penyakit. Reaksi siaga yang berlebihan juga dapat menyebabkan tubuh menjadi tidak stabil. 

          Kesehatan yang baik adalah anugerah yang patut disyukuri, dan merupakan salah satu jalan menuju taqwa. Menjaga kesehatan berarti menjaga amanah yang diberikan oleh Allah SWT. Kesehatan fisik dan spiritual saling terkait, di mana ketenangan pikiran dan jiwa (yang diperoleh melalui spiritualitas) dapat memperkuat sistem imun. Harapan kita sebagai manusia adalah mencapai husnul khotimah atau akhir yang baik.

          Tubuh manusia adalah keajaiban kompleks yang tersusun dari jutaan miliar sel. Masing-masing memiliki fungsi khusus yang telah ditentukan oleh tuntunan genetik. Sel-sel ini membentuk berbagai organ, seperti tangan, kaki, dan ginjal, yang bekerja secara harmonis. Di balik keberagaman ini, terdapat DNA (Deoxyribonucleic Acid), sang "master" kehidupan, yang mengandung kode genetik dari adenin, timin, guanin, dan sitosin.         

          Beliau melanjutkan bahwa DNA kemudian diterjemahkan oleh RNA (Ribonucleic Acid), yang menggantikan timin dengan urasil, untuk menjalankan perintah dan menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh. Proses ini memungkinkan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi, termasuk produksi liur dan merasakan rasa. Tubuh juga terus-menerus melakukan regenerasi sel untuk mengganti sel-sel yang rusak atau mati.

          Proses ini harus berjalan dengan urutan kode genetik yang benar ("sehat") agar menghasilkan sel-sel yang sehat. Ketika urutan kode genetik terbalik ("sakit"), maka akan menghasilkan sel-sel yang tidak sehat. Semua keajaiban ini adalah bukti kebesaran Allah SWT, yang patut kita syukuri dengan mengucapkan Alhamdulillah dan memohon ampunan dengan beristighfar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun