Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Luruh

7 Desember 2018   00:26 Diperbarui: 7 Desember 2018   01:06 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

akasia melamunkan hujan
daundaunnya berguguran
pada oktober akarnya berharap
awan menurunkan tangisan 

luka mengerak dari pangkal dahan
menandakan panas merajam tajam
angin meluruhkan daun dan ranting
namun kabar gemuruh  terlampau jauh

lelaki seringkih rantingranting akasia
berharap lupa atas nestapa yang menimpa
di bawah naungan daun berguguran
menadahkan tangan dan melantunkan do'a:

Tuhanku, luruhkan dosadosa;
sebanyak daundaun gugur akasia

Bandung, 7 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun