Disudut kamar kecil ini, sungguh hampa terasa sunyi.
Layaknya sore yang kehilangan senja.
Lamunan itu masih tertuju pada hari itu, akal dan hati masih saja tak setuju.
Ketika kau rampas hatiku, lalu dibuang kedalam jurang yang teramat dalam.
      Inginku berlari dipenghujung malam dengan hujan yang turun begitu derasnya.
      Inginku berlari kehutan dan teriak sekeras-kerasnya.
      Ingin tahu bagaimana keadaan hatiku?
      Haaah, Seperti halnya kaca yang dijatuhkan dari ketinggian.
      Tragis bukan?
Ku kira, aku akan mati dengan hal semacam ini.
Sekejab tersadarkan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!