Mohon tunggu...
Ardipri
Ardipri Mohon Tunggu... Petani - Opini

Opini publik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kisah

27 Juni 2019   19:17 Diperbarui: 27 Juni 2019   19:22 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa kau diam

Kau bertanya tanpa koma

Sorotan tajam bola matamu
Membuatku sangat sulit untuk berbicara

Aku ingin menjelaskan
Namun keluhanmu membuatku ragu
Kau merasa aku yang salah
Meskipun aku tak mengerti salah apa

Kau bilang aku merusak mimpi
Menggores kesetiaan dengan perselingkuhan
Selalu kau tak percaya akan ucapan
Membuat mulutku terpenjara akan opinimu

Kisah kita lebih muda dari tunas tanaman
Belum pecah dari biji yang ditanama
Namun kau buat gersang mengering
Perlahan mati tanpa tanda tumbuh

Aku curhat kepada senja
Meski tak ada saran atau jawab darinya
Namun aku merasa tenang
Aku rasa aku yang salah

Kau tak salah hanya aku yang tak mengerti
Aku tak pandai memahami hati
Tak tau rasa yang kau rasakan
Aku hanya tau tentangku saja

Aku membentuk patung kepribadian
Membenarkan semua kerusakan
Memperbaiki yang dapat di reparasi
Merombak yang terlanjur rusak

Aku butuh waktu untuk itu
Belajar dengan alam yang ganas
Bertahan dari matahari yang panas
Hingga aku terlihat pantas

Setahun atau dua tahun entahlah
Semua gelap tak terlihat
Tenggelam dalam banjir ketidakpastian
Terbunuh karena penuh kebingungan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun