Mohon tunggu...
Teguh Purnomo
Teguh Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Mechanical Engineering Malikussaleh Of University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Harus Energi Baru Terbarukan (EBT) ?

18 Februari 2022   19:54 Diperbarui: 20 Februari 2022   19:45 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Umur cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 10 tahun lagi,dengan rincian 4,17 miliar barrel dan cadangan yang sudah terbukti adanya sebesar 2,44 barrel.Selain itu gas bumi juga akan habis dalam 20 tahun lagi dengan jumlah cadangan 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan yang sudah terbukti 43,6 Triliun kaki kubik.

Cadangan minyak bumi bisa saja bertahan lebih lama jika ditemukan kembali cadangan minyak bumi baru.Akan tetapi hingga sampai kapan Indonesia terus bergantung dengan energi yang semakin lama akan semakin habis?

Tingkat bauran energi primer di Indonesia masih didominasi oleh energi fosil sebesar 88,8 persen. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyebut, pemanfaatan EBT masih rendah atau sekitar 11,2 persen dari keseluruhan.

Dalam pemaparannya di webinar Kilang dalam Transisi Energi, Roadmap pengembangan kilang dan petrokimia, green fuel serta hilirisasi produk, batu bara masih mendominasi sebesar 38 persen bauran energi primer. Diikuti minyak bumi sebesar 31,6 persen, dan gas alam sebesar 19,2 persen

Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab besar bagi Pemerintah Indonesia untuk memenuhi konsumsi Energi masyarakat tentunya dengan mengembangkan dan meningkatan inovasi teknologi di bidang EBT (Energi Baru Terbarukan) sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Strategi meningkatkan minat penggunaan EBT

Hingga tahun 2021 serta target secara keseluruhan. Kementerian ESDM menetapkan target penggunaan EBT mencapai 23% pada 2025.Pemerintah perlu menjadikan Tren penggunaan EBT,contoh nya saja dahulu pada tahun 2005-an penggunaan android belum masif digunakan oleh masyarakat Indonesia,namun ketika menjadi tren,secara tidak sadar Masyarakat saat ini telah beralih ke android hal ini bisa menjadi motivasi bagi pemerintah untuk menjadikan Energi Baru Terbarukan sebagai tren di masyakat.

Selain itu pemerintah juga harus mempertimbangkan program subsidi EBT agar terjangkau ke masyarakat umum demi meningkatnya daya jual beli EBT.

Pemerintah juga harus bekerja sama dengan seluruh stekholder untuk memperkenalkan EBT ke masyarakat dengan bahasa yang sederhana.Selama ini EBT belum sepenuhnya dimengerti oleh masyarakat di pedesaan karna penggunaan bahasa yang ilmiah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun