Mohon tunggu...
Teguh Prasetiyo
Teguh Prasetiyo Mohon Tunggu... MAHASISWA SOSIOLOGI

Studying Sociology | Menulis | Research

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Konsep Konflik Dialektika dalam Pemikiran Ralf Dahrendorf

11 Agustus 2025   10:22 Diperbarui: 11 Agustus 2025   10:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Dahrendorf (Sumber: https: www-sociologylens-in.translate.goog/2023/03/ralf-dahrendorf.html)

Pendahuluan

Konflik sosial merupakan salah satu aspek yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Sepanjang sejarah, konflik sering dipandang sebagai ancaman terhadap stabilitas sosial, sehingga berbagai teori sosial awal lebih menekankan pentingnya keteraturan dan konsensus. Namun, seiring berkembangnya ilmu sosiologi, muncul pemikiran yang melihat konflik sebagai fenomena alami yang malah dapat memperkuat dinamika sosial. Menurut Dahrendorf (1959), konflik merupakan bagian inheren dari struktur sosial karena adanya distribusi kekuasaan yang tidak merata di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pemahaman ini menjadi landasan bagi analisis hubungan sosial yang lebih realistis, di mana ketegangan dianggap sebagai bagian normal dari interaksi sosial.

Ralf Dahrendorf memperkenalkan teori konflik dialektika sebagai pembaruan terhadap teori konflik klasik dengan menggabungkan elemen dari perspektif Marxian dan struktural fungsional. Dahrendorf berpendapat bahwa struktur sosial senantiasa menghasilkan kelompok yang memiliki kepentingan berbeda akibat posisi kekuasaan yang tidak setara. Perbedaan ini memicu potensi konflik yang dapat mengarah pada perubahan sosial. Pandangan Dahrendorf menempatkan konflik bukan sebagai tanda keruntuhan masyarakat, melainkan sebagai kekuatan pendorong yang memaksa sistem sosial untuk menyesuaikan diri. Dalam kerangka ini, konflik dilihat sebagai proses yang berkontribusi terhadap evolusi struktur sosial (Dahrendorf, 1959).

Hal ini menjadi penting untuk memahami bahwa konflik memiliki dimensi konstruktif dan dapat menjadi instrumen bagi terciptanya inovasi sosial. Artikel ini bertujuan menguraikan konsep konflik dialektika menurut Dahrendorf, meninjau elemen-elemen utamanya, serta membahas relevansinya dalam menganalisis fenomena sosial modern. Dengan demikian, pembahasan ini diharapkan mampu memberikan perspektif yang lebih seimbang dalam melihat konflik sebagai bagian dari dinamika kehidupan masyarakat yang terus berkembang.

Isi dan Pembahasan

A. Ralf Dahrendorf

Ralf Dahrendorf lahir pada tahun 1929 di Hamburg, Jerman, dan dikenal sebagai salah satu sosiolog paling berpengaruh di abad ke-20. Latar belakang pendidikannya meliputi filsafat, sosiologi, dan ilmu politik yang memperkuat kemampuannya dalam menggabungkan berbagai pendekatan analitis.  Dahrendorf memulai karier akademiknya dengan meneliti struktur sosial modern dan kemudian mengembangkan teori konflik yang memadukan pengaruh dari Karl Marx dan Talcott Parsons. Dahrendorf tidak hanya aktif di dunia akademik, tetapi juga terlibat dalam dunia politik sebagai anggota parlemen dan pejabat di berbagai lembaga internasional. Kombinasi antara pengalaman akademik dan politik memberikan perspektif yang kaya dalam melihat hubungan antara kekuasaan, struktur, dan konflik.

B. Konsep Dasar Konflik Dialektika

Konflik dialektika dalam pemikiran Dahrendorf memandang masyarakat sebagai arena interaksi yang diwarnai ketegangan antara kelompok dengan kepentingan yang berbeda. Istilah dialektika digunakan untuk menjelaskan proses perubahan yang muncul melalui kontradiksi dan ketegangan sosial. Berbeda dengan Marx yang menekankan konflik kelas berbasis ekonomi, Dahrendorf melihat konflik dapat muncul dari berbagai bentuk struktur otoritas, termasuk organisasi, institusi, dan komunitas. Dahrendorf juga memadukan unsur dari fungsionalisme struktural dengan melihat bahwa meskipun konflik dapat memicu perubahan, struktur sosial tetap memiliki mekanisme untuk mempertahankan keteraturan. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih fleksibel dan dinamis dalam memahami konflik sosial.

C. Struktur Sosial dan Kekuasaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun