Partai final Piala AFF kali ini merupakan final edisi ke-enam Indonesia. Indonesia seolah memiliki kutukan tidak bisa menang di partai final.
Jika kita melihat kebelakang pada Piala AFF 2010. Indonesia kala itu digadang-gadang akan menyabet gelar dengan menampilkan permainan yang sangat apik sepanjang Fase Grup sampai semifinal.Â
Indonesia Bertemu Malaysia di Final yang di fase grup di bantai Indonesia dengan skor telak 5:1. Namun apalah daya, Tim asuhan Alfred Riedl itu harus menelan kekalahan pahit 3 gol tanpa balas di Leg pertama, dan hanya mampu membalas 2:1 dilaga leg kedua. Sehingga agregat akhir kalah 4:2.
Pada edisi final terakhir Timnas Indonesia tahun 2016, Timnas Garuda lagi-lagi harus mengalami kejadian yang menyakitkan. Menang di Leg pertama atas Thailand dengan skor 2:1. Mimpi untuk menyudahi penantian panjang harus musnah setelah Thailand membalikan keadaan di leg kedua dengan 2 gol tanpa balas.Â
Masyarakat Indonesia kini berharap banyak pada Shin Tae-yong dan anak asuhnya untuk mematahkan kutukan timnas Indonesia yang tak pernah menjuarai ajang paling bergengsi dikawasan Asia Tenggara ini.Â
Dengan segudang pengalaman dan strategi yang dimiliki pelatih asal Korea Selatan itu, ditambah semangat para pemain muda dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Diharapkan dapat menjadi senjata yang ampuh untuk menghancurkan kutukan itu.
Andai Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong berhasil mencetak sejarah dengan memenangkan gelar juara Piala AFF 2020. Maka nama Shin Tae-yong akan menggema dan terkenang sepanjang sejarah sepakbola Indonesia.
Namun perjalanan anak-anak muda ini masih panjang. Dengan dimotori pelatih berkelas dunia, sepakbola Indonesia digadang-gadang akan sukses dalam beberapa tahun kedepan.
Teguh Nugraha - Desember 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI