Mohon tunggu...
Teguh H Nugroho
Teguh H Nugroho Mohon Tunggu... Procurement - GA

Aku mencoba merangkai setiap isi hatiku dalam kata, hanya untuk kamu — satu-satunya alasan mengapa aku masih percaya pada cinta

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menunggu Dia yang Dikehendaki Tuhan

13 Agustus 2025   22:04 Diperbarui: 13 Agustus 2025   22:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber depositphoto.com

Dan aku harus belajar melepaskan---meski hatiku masih ingin menggenggam erat. Hari-hari setelahnya tidak mudah. Ada pagi yang terasa hambar meski matahari bersinar, ada malam yang terlalu panjang meski mata terpejam. Doa-doaku sering berhenti di tenggorokan, dan rindu itu... tetap tinggal. Namun di tengah kehilangan, Tuhan berbisik lembut di hatiku:

"Percayalah. Aku tidak mengambil apa pun darimu kecuali untuk menyiapkan yang lebih baik."

Sejak itu, aku belajar bahwa menunggu bukanlah berdiam diri. Menunggu berarti menata hati, memperkuat iman, dan mempersiapkan diri agar saat Tuhan berkata, "Sekarang", aku siap menyambutnya---bukan hanya dengan cinta, tetapi juga dengan kesetiaan yang mampu bertahan seumur hidup. 

Sampai hari itu tiba, aku akan tetap melangkah. Bukan dengan langkah tergesa, tetapi dengan iman yang tenang. Karena aku percaya, Tuhan yang menulis cerita ini tahu kapan dua jalan harus bertemu. Dan ketika waktunya datang, aku akan menyambut dia yang bukan hanya menjadi pasangan hidupku, tetapi juga rekan seperjalanan menuju kekekalan.

Doa di hatiku:

Tuhan, Engkau yang mengenal seluruh isi hatiku.

Engkau yang tahu setiap kerinduan, luka, dan pengharapan di dalamnya.

Aku serahkan kisahku ke dalam tangan-Mu,

sebab hanya Engkau yang tahu siapa yang layak berjalan bersamaku

hingga akhir napas di dunia ini.

Jika Engkau berkenan, pertemukan aku dengan dia yang Engkau pilih---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun