Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nama Kecil

25 September 2022   08:20 Diperbarui: 25 September 2022   08:27 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mencungkil dunia kecilku dalam insprirasi catatan-catatan ketabahan & perjuangan Budi Sabarudin"

Ingat dengan nama kecil yang terlontar dari orang-orang tercinta pada suatu saat cengkrama pertemuan.

Memiliki nama kecil itu sepertinya hal biasa. Begitu awalnya saya berpikir. Semua terlewatkan begitu saja.

Namun, kali ini terbersit lain dalam pikiran dengan nama kecil. Sapaan  kesayangan itu mengapa terus muncul. Itu, kan, sudah jarang disebut. Karena beranjaknya diri bersama kedewasaan atau entah apalah yang telah membawaku menjauh darinya.

Sampai suatu hari terngiang lagi bahkan nyaris terus menerus disapa.

Saya membuka memori lama, saat nama kecil akrab terdengar.

Nama dalam suatu masa yang terbentang jauh dengan jatah usia saat ini.

Mengapa juga menjadi terlupakan? Nama kecil itu menampung banyak kenangan.

Ingatan-ingatan terpatri abadi membawa kepada keceriaan, kepolosan hingga hal-hal indah lainnya.

Nama kecil mampu membuatku mabuk rindu, menampar-nampar kebodohan sekarang.

Siapa mampu menembus kenangan. Nama kecil menyibak tirai lain kemesraan dan kehangatan.

Hidup tidak berjalan sendiri, tetapi ada mereka yang telah sukarela menyeka keringat dan air mata.

Bukan sekedar menjalankan takdir, sesungguhnya semua itu adalah usaha-usaha keras membangun lembaran hidup agar terus membaik.

Nama kecil merekam perjuangan nama-nama besar dengan jasa yang tak terperi mengkristal dalam relung-relung sunyi penantian.

Catatan langsung sang kreator
Catatan langsung sang kreator

Siapa hendak ditunggu, sedianya tidaklah akan kembali. Hanya bergegas dengan kesibukan-kesibukan hampa, seperti ingin melupakan. Walau sebenarnya laku disisa usia dalam antrian menuju-Nya.

Sahabat, teman dekat, kerabat dan seluruh orang yang terkurung dalam ruang rindu, semua menoleh bersama hadirnya panggilan nama kecil.

Nama kecil, membawa kepada keabadian semangat. Rintih hati, tersulam awan terbang sesaat.

Saya adalah insan yang bermanja dalam dekap-dekap Bapak. Terharu pada  rangkul-rangkul dan peluk Ibu. Rasa pun menyiksa karena rindu membiru bersama ketiadaan. Sahabat sejati, teman sepermainan, tulus dalam budi.

Nyaris tidak percaya, perjalanan menemukannya kembali. Nama kecil dalam catatan kecil.

Bandung, 25 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun