Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sastra sebagai Senjata

15 September 2022   02:14 Diperbarui: 15 September 2022   02:20 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sastra Hanya Ungkapan Pikiran Yang Kosong Terhadap Isi (Dokpri)

Aku bukan sjahrir yang pandai berunding
Aku ini tan malaka yang keras kepala
Aku benci ketakutan, penindasan
Tapi aku tunduk karna hukum kasih

Apakah orang semacam itu boleh melakukan perlawanan?
Apakah manusia hanya diciptakan melawan didalam pikiran?
Sampai kebencian nya membusuk dihati?
Aku memilih tidak, aku memilih sastra sebagai gagang, dan puisi sebagai besi runcing di ujung tombaknya.

Kusiapkan untuk menusuk
Menusuk setiap jiwa yang terdesak
Terdesak Pikiran yang ditawan kekhawatiran
kekhawatiran pada masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun