Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

6 Penyebab Masyarakat Takut Memulai Bisnis dan Menjadi Pengusaha

25 Agustus 2022   18:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   20:14 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya sekitar 9,4 juta jiwa lebih pengusaha yang ada di Indonesia dari total 270 juta lebih penduduknya. (Source: Tirachardz/Freepik)

Saat ini banyak UMKM yang sudah memulai usahanya dengan modal dari pinjaman Bank yang menyediakan layanan pinjaman untuk UMKM, dengan bunya yang kecil ada juga yang dari permodalan swasta, itu sudah baik. Namun, untuk informasi mengenai permodalan dan bagaimana aksesnya ke masyarakat kecil menurut saya masih kurang digalakkan.

Saya membayangkan bagaimana nasib ibu-ibu di pedesaan yang belum terjamah akses internet dan tidak punya TV, bagaimana masyarakat kecil yang tidak punya persyaratan administrasi yang sifatnya wajib ada seperti KTP, karena jangan salahloh di luar sana di pedesaan yang terpencil masih banyak masyarakat yang belum ada KTP, dan kurang mengerti cara mendapatkan pinjaman dari BANK.

Kadang juga Perbankan sangat repot urusan administrasinya untuk mecairkan pinjaman jadi masyarakat kadang malas untuk mengurus pinjaman ke bank karna regulasinya yang terlalu ribet.

Ada juga yang kadang masih memiliki agunan atau jaminan, sementara yang namanya rakyat kecil ya apa yang mau dijaminkannya selain tekadnya untuk tetap terus hidup dan makan. 

Jadi menurut saya dalam hal ini pemerintah harus jemput bola dan tidak menunggu bola, jemput si miskin tadi, datangi dia, ajari dia, langsung datang berikan dia modal dalam bentuk cash, karna tidak semua rakyat kecil punya kartu ATM, ajarkan juga dia, latih ketrampilannya untuk membuat usaha. 

Dengan begitu saya rasa roda perekonomian negeri ini akan kuat. Jangan asik ribut dengan regulasi dan rapat dengan Bahasa-bahasa yang sulit yang tidak dimengerti rakyat kecil, lakukan saja langsung, terjun langsung ke lapangan itu baru bermanfaat.

6. Kurangnya pelatihan keterampilan gratis

Menurut saya dan hasil pengamatan saya dilapangan, pelatihan keterampilan gratis yang dinaungi oleh pemerintah masih kurang, padahal bagaimana mungkin seseorang bisa berkembang kalau tidak punya ketrampilan yang dapat membuatnya dibayar dan mendapatkan uang.

Ini mengakibatkan kurangnya rasa percaya diri rakyat untuk berdikari dan memulai usahanya sendiri, sehingga ujung-ujungnya ya mengharapkan bantuan dari pemerintah.

Dalam hal ini seharusnya pemerintah memecahkan masalah ini dengan menggunakan filosofi "Berilah kail jangan ikannya".

Jika pelatihan keterampilan gratis disediakan secara besar-besaran di setiap penjuru negeri saya yakin ini akan sangat berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini kelak di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun