Mohon tunggu...
Tazkia Aulia Hanifah
Tazkia Aulia Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Menghabiskan waktu dengan kegiatan yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Negeri Dongeng di Jatinangor Yang Wajib Kamu Kunjungi!

13 Juni 2025   13:57 Diperbarui: 13 Juni 2025   13:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis bersama bu nyai (sumber: dokumentasi pribadi)

              Ada cerita di masa lalu yang selalu terlintas ketika saya kembali melihat memori dokumentasi. Sebuah kenangan manis, sekaligus petualangan tak terduga yang terjadi jauh sebelum hiruk pikuk perkuliahan mengisi hari-hari saya. Yaa, ini adalah kisah ketika saya masih menjadi seorang santriah sekaligus siswa MAN kelas 3, sebuah perjalanan ke Jans Park Jatinangor, Bandung, yang menyimpan banyak kesan mendalam.

              Kisah ini bermula dari sebuah amanah yang begitu istimewa.  Kala itu, dewan kyai di pondok saya di Tasikmalaya memberikan kepercayaan tak ternilai, saya diminta mendampingi ibunda beliau. Ibunda kyai akan ikut serta dalam rombongan para guru dari pondok dan madrasah kami untuk berlibur. Bayangkan, seorang santriah seperti saya  diberi kepercayaan untuk menjadi bagian dari perjalanan para sosok berilmu yang saya hormati. Ini adalah kesempatan langka, sebuah jendela untuk menjemput keberkahan.

              Kami memulai perjalanan dari Tasikmalaya dengan travel bus premium, satu rombongan penuh yang didominasi oleh para pendidik. Suasana di dalam bus begitu hangat dan penuh keakraban. Obrolan ringan seputar ilmu agama, cerita pengalaman mengajar, hingga tawa renyah mengisi setiap kilometer perjalanan. Di tengah rombongan yang mayoritas usianya jauh di atas saya, saya merasa seperti keponakan yang sedang berpetualang dengan keluarga besar. Saya banyak mempelajari bagaimana mereka berinteraksi, belajar banyak tentang etika, sopan santun, dan nilai-nilai kebersamaan yang terukir jelas dalam ingatan saya hingga kini.

Foto penulis bersama bu nyai (sumber: dokumentasi pribadi)
Foto penulis bersama bu nyai (sumber: dokumentasi pribadi)

              Setibanya di Jans Park, saya langsung terkesima dengan luasnya area dan beragamnya wahana yang ditawarkann. Taman rekreasi ini benar-benar berhasil memadukan konsep taman hiburan modern dengan nuansa alam yang asri dan menyejukkan. Bangunan-bangunan dengan arsitektur unik dan mewah, spot foto yang instagramable di setiap sudut, serta tentunya hamparan bunga berwarna-warni yang memanjakan mata, membuat Jans Park terasa seperti negeri dongeng. Udara Jatinangor yang sejuk semakin menambah kenyamanan.

              Jans Park bukan hanya sekadar temmpat biasa, melainkan sebuah tempat ketenangan yang menawarkan pengalaman berbeda bagi setiap pengunjungnya. Pepohonan yang menjulang tinggi, bunga-bunga berwarna-warni yang bermekaran, serta hamparan rumput hijau yang luas menciptakan pemandangan yang menyejukan hati dan pikiran. Saya merasa seperti melangkah ke dalam sebuh negeri dongeng itu dimana segala keindahan dan kedamaian berpadu menjadi satu. Setiap sudut di taman ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuat saya ingin terus menjelajah dan menikmati suasana.

Foto penulis bersama keluarga bu nyai saat keliling Jans Park (sumber: dokumentasi pribadi)
Foto penulis bersama keluarga bu nyai saat keliling Jans Park (sumber: dokumentasi pribadi)

              Tentu saja, peran utama saya kala itu adalah mendampingi ibunda kyai. Saya berusaha memastikan beliau merasa nyaman, membantu ketika ada tanjakan atau turunan yang cukup curam, dan selalu menanyakan apakah beliau ingin istirahat. Meskipun memiliki tugas khusus, saya juga menikmati setiap momen di Jans Park. Saya melihat para guru terlihat sangat gembira, berfoto bersama di berbagai spot menarik, dan menikmati suasana santai di luar rutinitas mengajar mereka yang padat. Ada pemandangan menarik saat melihat kyai dan bu nyai bercanda ria di area taman bunga,, menunjukkan sisi lain dari pondok yang biasanya saya lihat sangat kharismatik dan serius di pondok. Momen-momen humanis seperti ini adalah permata bagi saya.

              Di sela-sela menjelajah dan menikmati keindahan Jans Park, saya juga sempat menikmati beberapa minuman yang disediakan di area taman. Pilihan minuman yang segar dan beragam sangat pas untuk menghilangkan dahaga setelah berjalan-jalan. Menikmati minuman tersebut sambil duduk di bangku taman, ditemani pemandangan hijau dan udara segar, menambah kenyamanan dan kesempurnaan pengalaman saya di Jans Park.

Foto penulis bersama keluarga bu nyai (sumber: dokumentasi pribadi)
Foto penulis bersama keluarga bu nyai (sumber: dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun