Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Sedang Presentasi, "You Are The Show"

17 Juli 2021   09:14 Diperbarui: 20 Juli 2021   15:54 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingat, "you are the show" (sumber: FREEPIK/PRESSAHOTKEY via kompas.com)

Dulu, pernah suatu hari, sewaktu awal-awal saya kuliah dulu, ada seorang dosen yang gemarnya memberikan presentasi menggunakan tampilan layar. Menurut Anda, apakah mahasiswa tertarik dengan penampilan seperti itu.

Tentu saja, ya. Minimal saya bersama beberapa teman yang duduk di kursi terdepan. Tapi, sayangnya tidak menarik untuk seluruh isi kelas yang lain dengan beragam alasan yang mereka punya di antaranya :

1. Monoton

Semua orang (selain kelompok kecil di kursi depan) mengatakan kalau kuliahnya menjadi monoton karena dosen hanya terlalu fokus kepada tampilan presentasinya. Dia hanya menjelaskan apa yang ditampilkan. 

Memang benar begitu adanya. Tapi di lain sisi, saya melihat kalau isi presentasinya sudah sangat lengkap dengan sumber yang lengkap juga, sehingga wajar sang dosen tidak terlalu melebar dari isi tampilan presentasi. 

Meskipun memang kesannya jadi hanya membaca dengan sedikit uraian tambahan.

2. Kelas Gelap

Ini adalah alasan ke dua. Pada saat presentasi dimulai, mendadak kelas jadi gelap gulita. Yang ada hanya tampilan layar dan semacam suara "misterius" dari depan kelas. Ya, suara itu tentu saja adalah suara sang dosen kami itu.

Bagian ke dua ini saya agak sepakat. Karena memang suasanan gelap yang dihasilkan berpotensi menghilangkan "kesadaran" mahasiswa. 

Terbukti, beberapa teman saya pulas terlelap dan hanyut dalam lamunan di beberapa sudut ruangan. Suatu pemandangan yang berkali-kali sangat membuat saya tergelitik.

"You Are The Show" 

Beberapa tahun kemudian setelah lulus dan menekuni dunia pelatihan, public speaking dan pengembangan diri, barulah saya mulai memahami kalau inti daripada presentasi adalah persis seperti judul tulisan ini.

Sederhananya begini. Misalnya, ada seorang penampil, tidak peduli apapun profesinya, ketika dia tampil tidak maksimal (jelek), padahal isi presentasinya bagus, apa pendapat Anda?

Ya, Anda sebagai penampil pasti sama sekali tidak dianggap oleh pendengar Anda. Bahkan, bisa jadi orang lain segera ingin mengakhiri pertemuan itu hanya karena mereka senang dengan materi presentasi Anda tanpa mempedulikan Anda.

Sebaliknya, saya pernah menjumpai seorang penampil yang tampilan bahan presentasinya, saya harus mengatakan jauh dari standar, tapi dia membawakan sesinya dengan luar biasa dahsyat, improvisasinya sesuai, bahasa tubuhnya pas, mimiknya dapat dan seterusnya. 

Tahukah Anda apa yang terjadi? Ya, tidak ada yang peduli dengan isi tampilan dan bahan presentasinya. Semua orang berfokus pada apa yang dia sampaikan. Semua orang ikut instruksinya. Semua orang larut dalam semua aktivitas yang dimintanya dan begitu seterusnya.

Lebih jauh, saya pernah ikut sebuah sesi lain di mana coach nya berasal dari Inggris. Sungguh, selama 3 hari dia presentasi, tidak ada 1 slide presentasi pun yang dia tampilkan. 

Tapi, wow... Semua isi presentasinya membekas. Semua aktivitas yang dimintanya sangat berkelas. Dan yang lebih luar biasa lagi, tidak ada sedikitpun kebosanan yang muncul dari kami selama sesinya berlangsung. 

Bahkan, semua peserta sudah hadir di ruangan 1 jam sebelum sesinya dimulai, suatu pemandangan yang langka kita perhatikan saat ini. Ya, terlepas dari harga sesinya yang terbilang mahal.

***

Di sebuah kelas pelatihan public speaking, seorang peserta bertanya kepada saya, "mana yang lebih penting dalam sebuah presentasi, slide presentasi (bahan presentasi kita) atau yang membawakan presentasinya?" 

Terlalu mudah bagi saya untuk menjadi bijaksana dalam menjawab pertanyaan ini. Saya bisa menjawab dengan mudah "Eheem... kedua hal ini sama pentingnya...".

Atau, terlalu mudah juga bagi saya untuk menjadi "fasilitator handal" dengan menyerahkan jawabannya kepada penanya. Saya bisa dengan mudah menjawab, "Menurut bapak, mana yang lebih penting..?"

Tapi sungguh, saya harus punya sikap yang jelas sebagai penampil hari itu. Saya tidak ingin menjadi pribadi yang "abu-abu" seperti yang banyak kita lihat saat ini. Ketika menguntungkan ke kiri, dia ikut arus ke kiri. Pun jika angin ke kanan, dia ikut ke kanan.

Dengan mantap saya menjawab,

"You are the show. Ya, Anda sebagai makhluk hidup jauh lebih penting dibanding benda mati yang Anda tampilkan itu.." 

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun