Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini 3 Tradisi Sahur yang Diturunkan Orangtua Kami

1 Mei 2021   16:44 Diperbarui: 1 Mei 2021   16:49 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaiknya Anda lakukan pra-sahur dan pasca-sahur mengiringi waktu sahur Anda (suara.com)

Apa yang Anda lakukan untuk menemani waktu sahur Anda? Menonton lawakan dan acara sejenis di televisi? Itu pilihan Anda. Menonton acara dakwah di TV? Itu mungkin lebih baik. Atau hanya menikmati makan sahur Anda dalam keheningan waktu sahur? itu juga pilihan. Tentu ini bukan tentang benar salah. Tapi ini tentang keinginan pribadi dan bagaimana idealnya kita mengisi waktu sahur dengan efektif dan efisien.

Orangtua kami selalu mencontohkan (dan masih saya tiru bersama anak istri hingga sekarang) bagaimana kita memanfaatkan waktu sahur dengan efektif agar dapat pahala dunia dan akhirat sekaligus. Orangtua saya selalu membaginya dalam 3 kategori atau agenda waktu sahur. Kali ini, saya akan bagikan kepada Anda semua. Semoga bisa menjadi inspirasi. Markililede (mari kita lihat lebih dekat).

1. Agenda Pra-Sahur

Di saat beberapa tahun belakangan orang-orang sibuk membangunkan orang lain via WA dan seterusnya di tengah malam dan mengingatkan pentingnya shalat tahajud, Ibu dan ayahku dari puluhan tahun yang lalu (alhamdulillah) sudah melaksanakan ibadah yang satu ini.

Tentu saya tidak ingin membanggakan ibadah mereka, karena tulisan ini pun saya rahasiakan dari mereka, tapi memang hal ini sudah seperti menjadi sarapan mereka sehari-hari, terlebih di bulan Ramadan.

Ayahku sering menyebutnya ibadah pra-sahur yang jangan sampai dilewatkan sebelum beranjak ke meja makan untuk sahur. Jadi, tradisi kami sekeluarga sedari kecil adalah, begitu bangun (dibangunkan), langsung mengambil wudhu dan melaksanakan ibadah pra-sahur ini.

Ya, tentu saja kami tidak terlalu paham (pentingnya) hal ini ketika kecil dulu dan memang orangtua kami tidak pernah memaksa. Tapi melihat semua orang di rumah melakukannya, minimal kami (yang waktu itu masih anak-anak) mulai ikut-ikutan dan dari ikut-ikutan itu akhirnya menjadi lengket hingga sekarang, apalagi setelah tahu guna dan manfaatnya.

Ya, cobalah Anda mulai kegiatan pra-sahur mumpung ini bulan Ramadan. Ibadah pra-sahur (bisa baca quran, istighfar, tahajud dll) ini ternyata banyak sekali manfaatnya. Alquran bahkan menjanjikan kalau kita akan ditempatkan di "maqaaman mahmuuda" tempat yang mulia di dunia dan di akhirat kelak untuk yang gemar shalat tahajud.

Jadi, mari bersama kita berlatih terus untuk melakukan ibadah pra-sahur ini, mumpung ini adalah bulan latihan untuk meningkatkan ibadah.

2. Agenda Sahur

Setelah agenda pra-sahur usai, kami segera beranjak ke meja makan. Karena kami semua sudah fresh, maka di maja makan pun kami sudah bercanda, tertawa dan lain sebagainya.

Ternyata, setelah bertahun-tahun kemudian, saya baru sadar, kalau ini yang membedakan orang yang langsung sahur, dengan orang yang melakukan agenda pra-sahur dulu dengan ibadah dan sebagainya.

Orang yang langsung sahur, meskipun bersama keluarga, umumnya akan sangat mengantuk dan lingkungan tempat makan akan terasa hening dan tidak bersemangat.

Berbeda dengan kami yang melakukan pra-sahur dulu, maka wajah sudah fresh, ngantuk hilang dan kami bisa tertawa seperti saat berbuka puasa. Itulah bedanya. Silakan Anda coba dan rasakan sendiri bedanya.

3. Agenda Pasca-Sahur

Setelah sahur dan shalat subuh berjamaah di Masjid, maka agenda selanjutnya adalah membaca Alquran. Ini juga sudah menjadi agenda rutin orangtua kami dari saya kecil dulu dan sekarang saya teruskan ke anak-anak saya.

Bayangkan, banyak orang yang begitu khawatir tidak bisa bahasa asing tertentu, tapi tidak pernah khawatir tidak bisa mengaji. Beruntung, orangtua kami selalu mencontohkan pentingnya mengaji dari kami kecil dulu. Selebihnya, kami tinggal berlatih sendiri bahasa asing dan lain sebagainya. Singkatnya, kalau pondasi agama ada, mau jadi apapun ke depan tidak jadi soal, itu pesan kuat orangtua kami selalu.

***

Anda tentu bisa jadi punya tradisi sahur yang berbeda dan berkesan di rumah masing-masing. Kalau tidak ada atau biasa saja, maka tidak ada salahnya Anda mencoba tradisi dan agenda sahur yang kami lakukan di keluarga besar kami.

Intinya, nikmatilah tradisi sahur Anda masing-masing mumpung kita masih diberikan kesempatan sahur bersama keluarga. Dan yang paling penting, jangan habiskan semua waktu sahur, sebagai tempat yang paling "dikabulkan doa" itu hanya untuk makan saja. Sebaiknya selipkanlah ibadah di dalamnya meski hanya beberapa saat.

Semoga bermanfaat

Salam bahagia

Be the new you

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun