Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pria Berbalon Kuning

8 Agustus 2020   10:48 Diperbarui: 8 Agustus 2020   11:05 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"tetapi saya tidak punya uang Pak.." sambung anak gadis kecil polos itu lagi.

"kamu tidak bawa uang sama sekali nak..?" sahut Pak Danang. Karena ini adalah buka dasar baginya, maka tidak baik apabila dimulai dengan gratisan. Belum lagi dalam 1 minggu ini dia belum sama sekali mendapatkan untung dalam jualannya.

Hatinya sedikit bergejolak. Ia merasa tidak mungkin anak yang sekolah disana tidak punya uang. Atau mungkin anak ini sedang mengerjainya..? tapi apapun itu, ia tidak perduli, yang ia yakini hanya satu hal yaitu, apabila ia melakukan sesuatu dengan niat yang baik maka hasilnya juga akan baik. Tanpa berfikir panjang lagi ia langsung memberikan balon yang berwarna kuning untuk anak kecil itu.

"siapa nama kamu nak.?" Tanya Pak Danang lembut kepada si anak.

"Danisa Pak," sahut anak kecil imut itu sambil berlari dan berucap terima kasih.

Pak Danang hanya bisa tersenyum menyaksikan tingkah laku anak kecil itu. Tetapi ia tetap bersyukur karena bisa membuat anak kecil itu bahagia meski hanya memberikannya sebuah balon.


*****

Hari sudah semakin siang. Dagangan Pak Danang masih juga belum laku kecuali sebuah balon kuning gratisan yang diberikannya kepada seorang bocah yang bernama Danisa.

Dari jauh ia melihat sesosok pria gagah memakai jas dan keluar dari mobil mewah mendekat kepadanya. Tidak begitu jelas siapa orangnya. Tetapi semakin dekat ia bisa memastikan kalau itu bukanlah Pak Taufik langganannya.

"Selamat siang Pak, nama saya Hary..! sapa pria berjas itu.

"Selamat siang Pak Hary, nama saya Danang Pak, ada yang bisa dibantu Pak..?" balas Pak Danang padat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun