Mohon tunggu...
Tauhid Patria
Tauhid Patria Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Menulis apa saja kan suka-suka saya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sampah, Masalah Klasik yang harus Kita Tanggulangi Bersama

24 Desember 2015   16:28 Diperbarui: 24 Desember 2015   16:37 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah menjadi salah satu masalah terbesar yang menghinggapi kota-kota besar. Hingga kini, permasalahan sampah menjadi salah satu pekerjaan rumah baik pemerintah pusat maupun daerah yang masih belum bisa dipecahkan. Bahkan sampah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir yang belakangan melanda di sebagian daerah di Indonesia. Lalu bagaimana menangani permasalahan sampah yang dari tahun ke tahun ini seperti menjadi masalah yang sulit ditangani.

[caption caption="Sampah botol-botol bekas yang saya kumpulkan di rumah"][/caption]

Membangun kesadaran, mungkin itulah yang harus kita lakukan sebagai masyarakat dalam menangani permasalahan sampah di tanah air ini. Kita bisa mulai membangun kesadaran dalam diri sendiri dengan hal-hal kecil dan sederhana seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan. Saya sendiri misalnya di rumah mengumpulkan botol-botol minuman bekas ke dalam satu wadah dan ketika sudah banyak maka botol-botol ini akan saya bawa ke bank sampah yang berada di di dekat lokasi tempat tinggal saya.

Ketika sampai di bank sampah, botol-botol yang saya bawa ini kemudian di timbang oleh petugas bank sampah dan setelah itu saya mendapatkan sejumlah nominal dari botol-botol yang saya kumpulkan ini. Apa yang saya lakukan ini paling tidak dapat mengurangi sampah di rumah saya dan sampah botol yang terkumpul ini memberikan manfaat bagi orang lain setidaknya botol-botol sampah saya dapat didaur ulang dan pada akhirnya dapat dijual kembali dan tentunya akan menghasilkan uang bagi pengelola bank sampah.

Keberadaan Bank-bank sampah saat ini menjadi solusi bagi sampah di sekitar lingkungan RT dan RW. Banyak warga yang sadar akan pentingnya mengolah sampah membuat bank sampah agar warga di sekitarnya menjual sampah-sampah rumah tangga kepada bank sampah ini. Dari sampah-sampah rumah tangga ini kemudian diolah menjadi barang-barang daur ulang seperti tas dan dompet yang bernilai ekonomis. Pengolahan sampah melalui bank-bank sampah mungkin hanya contoh kecil yang ada di tingkat masyarakat untuk menanggulangi masalah sampah. Lalu bagaimana peran serta pemerintah dalam menangani permasalahan sampah ini.  

[caption caption="Dompet menjadi salah satu produk yang dihasilkan dari daur ulang sampah dan bernilai ekonomis"]

[/caption]

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) sebagai salah satu lembaga Negara melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang PUPR) juga melakukan berbagai inovasi dalam menjalankan fungsinya melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum salah satunya termasuk memberikan solusi dalam hal penanganan sampah. Berbagai inovasi dalam hal pengolahan sampah rumah tangga telah berhasil diterapkan oleh Badan Litbang PUPR misalnya menciptakan alat yang sederhana yakni Komposter. Komposter merupakan alat pengolahan sampah organik rumah tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas yang dibenamkan ke dalam tanah.

[caption caption="Komposter menjadi salah satu alat pengolahan sampah hasil pengembangan Balitbang PUPR dalam upaya menganggulangi sampah "]

[/caption]

Sistem kerja dari komposter dapat mengolah sampah dapur yang merupakan sampah rumah tangga hingga 53 % . Sampah-sampah ini nantinya akan mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dari sampah yang berada di dalam tanah. Komposter ini memiliki kapasitas antara 60 – 100 liter atau sekitar 200 Kg sampah dan dapat dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 – 12 bulan per Kepala Rumah Tangga (5-6 orang). Untuk proses pengomposannya sendiri memakan waktu antara 4 sampai 6 bulan setelah komposter terisi penuh. Nantinya setelah proses pengomposan selesai, maka komposter ini akan menghasilkan kompos yang dapat berguna untuk tanaman di area pekarangan rumah kita.

[caption caption="Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR terus membuat inovasi dan terobosan salah satunya mengenai masalah sampah"]

[/caption]

Permasalahan sampah sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Pemerintah bersama masyarakat harus berperan aktif dalam menanggulangi permasalahan sampah agar tidak menyebabkan banjir. Berbagai cara bisa kita lakukan untuk bersama-sama menanggulangi sampah mulai dari membuang sampah pada tempatnya hingga menggunakan teknologi dalam mengelola sampah di dalam rumah tangga. Penggunaan teknologi ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan, keberlangsungan, dan pada akhirnya berujung kepada peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Jadi mari sama-sama kita menanggulangi sampah agar lingkungan kita bersih dan dapat terhindar dari banjir karena banjir sendiri merupakan cara alam membalas perbuatan manusia yang membuang sampah sembarangan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun