Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sosok Inspiratif Aceh dan Pengujian Publik

25 Maret 2023   07:42 Diperbarui: 25 Maret 2023   07:55 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sosok Inspiratif Aceh dan Pengujian Publik

====

Oleh Taufik Sentana. Peminat studi sosial dan budaya.

Setelah melewati penjaringan sejak November 2022 lalu akhirnya terpilih sudah  60 sosok inspiratif versi Serambi Demokrasi Award,untuk Inspirasi 2024.

 

Menurut lansiran media itu, memang tidak disebutkan  bagaimana teknik sampling metodologi penjariannya. Apakah ada batasan profesi, gender dan usia.

Selanjutnya setiap tokoh itu akan diulas oleh pihak serambi  secara personal di saluran resmi, di kanal mereka, sekaligus serial  tulisan tentang orang orang inspiratif itu.

 

Dari rincian umum dapat ditengarai bahwa mereka yang terpilih itu sebagian besarnya adalah politisi murni. Demikian ungkapan Mohd. Din yang penulis cerna via laman media Serambi. 

Mereka yang terpilih itu berlevel lokal dan nasional. Memiliki rekam jejak prestatif, inovatif dan kontribusi relevan di masyarakat.

Ke 60 orang itu telah  mendapatkan anugerah di serambi demokrasi award pada Jumat 17.03.23, kemarin. Ulasan tentang kiprah mereka juga sudah mulai disiarkan. Seperti fokus pada pekerja dan buruh.

Ada juga tokoh yang fokus pada pelayanan penguatan anggaran dari pusat. Pun ada tokoh yang konsen terhadap janda janda dengan ekonomi yang rentan. 

Di samping itu, tentu ada juga yang fokus pada pendidikan daerah terpencil dan kesehatan. Nantinya rilis khusus tentang kiprah inspiratif mereka akan pasti disiarkan oleh tim serambi.

Sebagai pengujian Publik

Bagi kita, proses penyiaran 60 tokoh inspiratif itu sekaligus pertanggungjawaban wacana dan pengujian publik. sehingga apakah mereka secara riil merupakan sosok inspiratif?.

Sebab..bisa jadi level inspiratif yang disematkan ke mereka hanya bahasa media (pembuat acara). Sementara kualitas inspiratif itu belum riil pengukurannya. 

Kami kira itulah perlunya sosok mereka dipublish. Sekaligus menjadi alternatif perbaikan dalam pemilu 2024 nanti. 

Kuat atau tidaknya karakter inspiratif itu akan diuji kemudian oleh perjalanan waktu.

Sebagaimana kita ketahui bahwa  awalnya memang tidak disebutkan bagaimana mekanisme dan indikator penjaringan sosok sosok inspiratif itu. 

Menurut sumber serambi sendiri, penjaringan berdasarkan survei dan wawancara dengan berbagai elemen sejak November lalu.

Sehingga pihak penyelenggara juga berbesar hati atas penolakan sebagian masyarakat terhadap hasil dan metodologinya. 

Namun di antara alasan utama penyelenggaraan ini adalah upaya membangun iklim baru dalam hal penghargaan. 

Baik itu secara personal, lembaga atau ragam segmen/profesi tertentu. Ke depan akan ada model penghargaan lainnya dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Menurut Mohd.Din, perihal ajang ini,  rekam jejak positif dari tokoh terpilih itu memang selayaknya kita apresiasi. Walaupun tidak mencakup semua harapan masyarakat.

Hanya asumsi di Awal

Kita melihat, bisa jadi bahwa ke 60 penerima anugerah  tersebut adalah sebagai representatif  Kabupaten/kota, maka setidaknya ada dua tokoh inspiratif mewakili setia .daerah. Saya kira begitu.  

Misal, untuk Aceh Barat, bila ini sesuai dengan penjaringan yang dimaksud, ada tiga tokoh yang muncul. Dari ketiga itu tidak/belum mewakili segmen anak muda secara teknis. Mungkin saja akan telah terwakilkan oleh sosok lainnya di daerah lain.

Selanjutnya kami mengira mungkin ada sekitar 3 atau 5  orang dari sosok inspiratif itu adalah perempuan. 

Rupanya tidak. Saya hanya mengetahui seorang perempuan saja. Termasuk perihal keterwakilan generasi muda yang kita maksud di atas, juga belum terdeteksi.

Tentu, yang paling dominan adalah para tokoh yang memang selama ini menjadi media darling", tokoh dengan relasi kuat dengan media, baik spontan atau tidak.

Masing masing ada pertimbangannya. 

Mereka akan lebih berpotensi dalam penerimaan di masyarakat.

Tokoh media darling ini relatif sering tampil di khalayak lewat pemberitaan dan aktivitas dan program komunitas (media sosial )mereka, seperti olahraga, advokasi dan seremoni tertentu.

Adapun asumsi adanya  permainan sepihak atau keterlibatan pejabat aktif tertentu, sejatinya tidak akan terjadi untuk ajang selevel grup" tribune ini.

Jadi kita memang  menepis asumsi negatif tadi,  Sebab,kita percaya dengan yang  diakui oleh tim serambi bahwa ajang award ini sebagai jalan alternatif dari sekian banyak jalan yang mungkin guna menemukan sosok inspiratif itu. 

Agaknya dari seratusan tokoh dalam penjaringan dan mengerucut menjadi 60 benar benar melewati penjurian" yang ketat. 

Walau idealnya dalam kasus penyeleksian yang detail, setidaknya hanya akan  terjaring 30 orang saja per 100 orang. Atau hanya 23 sebagai keterwakilan daerah.

Namun begitulah. Di sini kita tidak menghakimi.apa yang telah bulat oleh penyelenggara.

Kita hanya pada tahap mengkonfirmasi ulang, menganalisa jejak kemungkinan tentang berapa kuat sikap inspiratif itu   bisa dipertanggungjawabkan dan memberi pengaruh jangka panjang.

Atau catatan ini hanya cara menilai kembali ajang ajang sejenis sehingga selaras dengan nilai otentisitas dan efeknya yang  berkelanjutan.

Tokoh Generatif

Idealnya, dalam pandangan kami, menjadi inspiratif saja tidak cukup untuk mempercepat perbaikan keadaan rakyat Aceh yang masih tertinggal".

Apalagi bila makna inspiratif itu masih mungkin bias dan belum teruji oleh waktu. Maksudnya, menjadi inspiratif bukan hanya seremoni dan kemampuan menggunakan bahasa citra. 

Namun inspirasi  suatu relasi yang menggerakkan perubahan alami dalam siklus masyarakat dan relatif berdampak secara konstan. Artinya, seriap warga akan menilai sosok inspiratifnya itu sebagai model dan layak diperjuangkan.

Maka dalam level sosial kita, mencari dan menjadi sosok generatif akan lebih aktual dan efektif. Walau tidak populer, karena bidang kehidupan kita sudah tersegmen secara struktural.

Yaitu sosok yang bukan sekadar fokus dan ahli di satu bidang. Namun memiliki relevansi keahlian yang banyak.

Sedikitnya 5 skill keahlian, termasuk menulis dan bicara retorik-argumentatif. Tokoh generatif adalah sosok yang memiliki banyak keahlian untuk direalisasikan secara sinergis berdasarkan prinsip prinsip manajemen modern dan nilai lokal yang kita anut.

Tiga Tas"

Dalam narasi pembangunan masyarakat berbasis partai politik, atau lewat mobilitas tokoh politik, setidaknya setiap tokoh yang menjadi inspirasi dan genaris tadi hendaklah memiliki tiga acuan "Tas" berikut:

Pertama, etikabilitas.

Walau ini sulit pengukurannya, namun tetap menjadi acuan karakter yang mewakili tokoh publik.

Bila kita tilik ke pendekatan Islam, seberapa besar nilai amanah dan tablighnya seorang tokoh dalam menyinggung perkara perkara perbaikan masyarakat. 

Dan kita juga mesti mengukur seberapa besar ingatan publik tentang nilai etis yang dipraktikkan setiap tokoh dalam interaksi lingkungan kerja atau hubungan sosialnya.

Kedua, intelektualitas

Ini sejalan dengan prinsip etika di atas. Intelektualitas diukur sebagai pertimbangan pilihan putusan kreatif dan pikiran yang bernilai jauh ke depan untuk kepentingan jangka panjang. 

Dalam poin ini..intelektualitas tidak hanya diukur secara prosedur gelar akademik. Sebab bisa jadi gelar akademik yang dicapai tidak sejalan dengan kualitas etis yang diharapkan. 

Sehingga gelar akademik itu hanya omong kosong dan tidak memberi andil dalam perbaikan kebijakan untuk kepentingan masyarakat.

Ketiga, elektabilitas

Dalam corong meda yang serba materialistik,seakan elektabilitas adalah segalanya. Para pemain di ranah ini rela menyewa lembaga survei untuk kepentingan tertentu. Untuk membentuk.citra elektabilitas itu atau untuk mengetahui  tingkat elektabilitasnya di benak publik.

Memang, dalam era yang terbuka dan media yang bebas ini, elektabilitaa menjadi bagian perspektif publik tentang seorang tokoh: apakah ia memiliki lumbung kekuatan suaranya atau tidak.

Walau dalam praktiknya, kekuatan elektoral ini bisa selalu direkayasa dengan cara baik atau buruk sesuai kekuatan yang mendukungnya. 

Namun yang pasti elektabilitas  berbasis etis dan intelektualitas (perjuangan visi) akan menjadi pemenang utama dalam iklim masyarakat yang tidak korup.

Demikian ulasan ringkas dan komen sekadarnya untuk ajang bergengsi penghargaan 60 sosok inspiratif Aceh 2023. 

Semoga catatan ini memberikan perspektif tentang tokoh ideal kita yang dapat mempercepat kebangkitan aceh yang bermartabat (bukan sekadar hebat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun