Maka dalam level sosial kita, mencari dan menjadi sosok generatif akan lebih aktual dan efektif. Walau tidak populer, karena bidang kehidupan kita sudah tersegmen secara struktural.
Yaitu sosok yang bukan sekadar fokus dan ahli di satu bidang. Namun memiliki relevansi keahlian yang banyak.
Sedikitnya 5 skill keahlian, termasuk menulis dan bicara retorik-argumentatif. Tokoh generatif adalah sosok yang memiliki banyak keahlian untuk direalisasikan secara sinergis berdasarkan prinsip prinsip manajemen modern dan nilai lokal yang kita anut.
Tiga Tas"
Dalam narasi pembangunan masyarakat berbasis partai politik, atau lewat mobilitas tokoh politik, setidaknya setiap tokoh yang menjadi inspirasi dan genaris tadi hendaklah memiliki tiga acuan "Tas" berikut:
Pertama, etikabilitas.
Walau ini sulit pengukurannya, namun tetap menjadi acuan karakter yang mewakili tokoh publik.
Bila kita tilik ke pendekatan Islam, seberapa besar nilai amanah dan tablighnya seorang tokoh dalam menyinggung perkara perkara perbaikan masyarakat.Â
Dan kita juga mesti mengukur seberapa besar ingatan publik tentang nilai etis yang dipraktikkan setiap tokoh dalam interaksi lingkungan kerja atau hubungan sosialnya.
Kedua, intelektualitas
Ini sejalan dengan prinsip etika di atas. Intelektualitas diukur sebagai pertimbangan pilihan putusan kreatif dan pikiran yang bernilai jauh ke depan untuk kepentingan jangka panjang.Â