Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sahabat Maya

9 Maret 2023   17:48 Diperbarui: 9 Maret 2023   17:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajahnya berlapis pizza. Ada saus tomat yang menempel dekat pipinya. Dia mengambil gambarnya sendiri. Dengan layar sentuh jarak jauh. Orang orang melihatnya. Tepatnya, melihat dirinya yang sendiri dalam jamuan makan postmoderdisme. Lalu ia tersenyum. Melihat jam hologram di tangannya. Menekan tombol kehadiran seorang sahabat. Sahabat yang mengganti sepi pada sepi yang lain. Tautan elektik-cahaya telah merambat ke jaringan tubuhnya. Kini ia hanya mengenal dahaga dan lapar gaya hidup. Kosong dan hitam. Sel selnya berisi kenangan masa kecil yang tak bisa diungkap lagi.

Seorang tadi keluar dari restoran.menuju jembatan layang dengan melambaikan tangan kepada audiens live streamingnya.

Baca juga: Selembar Maya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun