Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kreasi dan Sugesti

15 Oktober 2022   22:11 Diperbarui: 15 Oktober 2022   22:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Bytaqiya acehbarat

Kreasi dan Sugesti

===
Kreasi terwujud dari kesadaran akal. adapun sugesti bisa kita terima secara spontan, atau sugesti itu kita pilih dengan sengaja.

Wujud kreasi bisa berupa karya karya fisikis, seni, teknologi atau bahkan kebijakan dan keputusan tertentu.

Akal yang hidup dengan kesadarannya akan menjadi lahan subur kreativitas. namun, selain kreasi dan krearivitas, intuisi setingkat lebih tinggi. intuisi dapat ditangkap oleh impresi dan pengalaman pengalaman yang di luar kesadaran langsung seseorang.

Konon,  kita termasuk makhluk yang selalu tersugesti. banyak hal hal tak penting yang mensugesti kita hingga memengaruhi persepsi dan tingkah laku kita. apa yang kita pikirkan memberi sugesti, yang kita lihat dan dengar juga memberi sugesti.

Begitupun dengan keadaan lingkungan, ia mensugesti kita, lingkungan yang korup,  akan memudahkan kita untuk korup/melanggar batasan. dalam lingkungan seperti itu, mungkin yang muncul hanya egoisme dan dorongan insting bertahan hidup, kita tidak punya pertimbangan lain.

Bagaimana seseorang bisa hidup dengan kreasinya?

Pertama, ia mesti bergembira dan menerima kehidupannya dengan ketulusan, suatu penerimaan yang utuh. sehingga tak ada yang membebaninya dalam berkreasi. gambar gambar pengharapan dan wujud kreasi akan bergerak dinamis di mentalnya.

Kedua,  kreasi itu mengikuti kecenderungan dan kemampuan. sebagaimana inspirasi, kecenderungan seorang pemusik tak akan tertukar demgan si penyair. kecenderungan politikus tak akan sama dengan seorang penulis.

Ketiga,  ia mesti memperhatikan apa yang membuatnya tersugesti. sehingga seseorang bisa mengatur ritme kesadarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun