Oh diri. Ke mana wajahmu tercampak. Terbelah dalam segmen citra dan bayang konsumerisme.Â
Aku rindu wajahmu yang luas. Di bawah  langit luas. Di dekap dada jiwa yang luas.Â
Oh debu debu menimpa wajah. Panas dan hitam. Kusam dan hina. Pendakian dunia telah membuatnya lelah.Â
Terjebak di puncak kelana. Ternyata ada pertemuan yang terlupakan:
Oh.. Andai diri menjadi debu saja, Â penyesalan yang tak pernah usai.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!