engkau rindu yang jauh
bagian dari tanah-tubuhku
di kejaran waktu
:cinta, ambisi dan hajat hajat
yang belum tuntas,
menyeruak rindu yang jauh itu
mungkin modernisme
akan memberimu pakaian malam
dengan lampu kemilau warna warna
aku ingin orang memandangmu
dengan keakraban asli
tanpa negoisasi dan ketakutan
dan yang tersulit,
memelihara tanahmu agar selalu
perawan, tanpa tumpahan emas hitam atau  si emas cair.dan pesonamu akan jadi resep industri yang lain pula.
konon, dalam industri kota kota
eksploitasi disertai konservasi,
bisakah itu sejalan tanpa rekayasa
dan omong kosong?
mungkin engkau bisa belajar dari
saudaramu di aceh, mereka telah melihat tangan ambisi industri, kota mereka bergelar petro dolar, orang orang sekitar antre membawa proposal rantang nasi, atau menjadi buruh di depan pintu gerbang tambang, sejak 1980an, kini hanya cerita.
walau begitu kita berbaik sangka
bahwa perubahan kebaikan mesti
terus berjalan dan tetap ada
mungkin pendidikan dan penghayatan nilai lokal menjadi penangkal yang lazim
kini simpanlah suratku ini
baca kembali saat engkau rindu.