Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat kepada Papua

3 Oktober 2021   08:27 Diperbarui: 3 Oktober 2021   08:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surat kepada Papua

engkau rindu yang jauh
bagian dari tanah-tubuhku
di kejaran waktu
:cinta, ambisi dan hajat hajat
yang belum tuntas,
menyeruak rindu yang jauh itu

mungkin modernisme
akan memberimu pakaian malam
dengan lampu kemilau warna warna
aku ingin orang memandangmu
dengan keakraban asli
tanpa negoisasi dan ketakutan
dan yang tersulit,
memelihara tanahmu agar selalu
perawan, tanpa tumpahan emas hitam atau  si emas cair.dan pesonamu akan jadi resep industri yang lain pula.

konon, dalam industri kota kota
eksploitasi disertai konservasi,
bisakah itu sejalan tanpa rekayasa
dan omong kosong?

mungkin engkau bisa belajar dari
saudaramu di aceh, mereka telah melihat tangan ambisi industri, kota mereka bergelar petro dolar, orang orang sekitar antre membawa proposal rantang nasi, atau menjadi buruh di depan pintu gerbang tambang, sejak 1980an, kini hanya cerita.

walau begitu kita berbaik sangka
bahwa perubahan kebaikan mesti
terus berjalan dan tetap ada
mungkin pendidikan dan penghayatan nilai lokal menjadi penangkal yang lazim

kini simpanlah suratku ini
baca kembali saat engkau rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun