Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Hutan Mati, Jiwa Orangutan Pun Ikut Mati

28 September 2025   08:00 Diperbarui: 25 September 2025   21:14 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang paling penting, proyek ini juga melibatkan kita semua. Ada aplikasi khusus yang terhubung ke sistem ini. Masyarakat atau relawan yang menemukan orangutan terluka atau melihat tanda-tanda kebakaran bisa langsung lapor lewat aplikasi.

Ini membuat kita semua jadi bagian dari solusi, bukan cuma penonton yang prihatin.

Semoga Mata Kosong Itu Bisa Terisi Lagi

"Orangutan Mata Kosong" adalah sebuah peringatan. Itu adalah isyarat bahwa kita sudah terlalu jauh. Kita sudah terlalu banyak merusak, sampai-sampai mata makhluk tak berdosa itu kehilangan kilau hidupnya.

Solusi digital tadi mungkin terdengar seperti ide gila, tapi justru di kegilaan itulah seringkali kita menemukan jalan keluar. Bukan cuma soal melawan api, tapi juga tentang mengembalikan kilauan di mata mereka.

Membuat mereka percaya lagi kalau kita, manusia, masih bisa diandalkan. Bukannya malah menjadi penyebab dari semua penderitaan ini.

Kalau bukan kita yang bergerak sekarang, siapa lagi? Dan kalau bukan dengan cara yang berbeda, lantas dengan cara apa lagi kita bisa mengisi kembali mata-mata kosong itu?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun