Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kendaraan Baja Terlalu Kuat untuk Hati yang Terlalu Lemah

1 September 2025   08:58 Diperbarui: 1 September 2025   09:37 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 anggota Brimob yang berada di dalam rantis saat melindas driver ojol, Affan Kurniawan (Sumber: Jawapos.com)

"Sebuah analisis seadanya yang membongkar ironi di balik pengakuan pengemudi rantis Brimob: ketika baja yang kebal peluru justru ditempati oleh hati yang rapuh."

Jalanan adalah panggung sandiwara terbesar yang pernah ada di dunia. Ada drama, komedi, bahkan tragedi yang tak terduga. Kita bisa melihat pejuang jalanan yang berburu rezeki, para pemotor yang kejar-kejaran dengan batas waktu, hingga mobil-mobil berplat merah yang seolah punya hak istimewa untuk membelah macet.

Kadang, panggung ini menampilkan adegan yang bikin kita geleng-geleng kepala. Seperti saat sebuah kendaraan taktis Brimob melindas seorang driver ojek online. Logika kita langsung mengernyit. Kok bisa? Ada apa? Semua orang bertanya-tanya.

Pihak yang terkait dengan sigap memberikan jawaban. Kata mereka, sopir rantisnya panik. Situasi terdesak. Jalanan penuh asap. Massa menyerang dengan brutal. Klasik, seperti skenario film laga yang sering kita lihat.

Tapi, kadang-kadang, fakta di lapangan dan cerita yang disampaikan itu tidak akur. Kita tahu, ada banyak video yang merekam kejadian tersebut. Dan, dari video itu, ada beberapa hal yang bikin cerita panik itu terdengar seperti dongeng anak-anak.

Panggung Pertunjukan dan Logika Ganjil Pengemudi Rantis

Alkisah, sopir rantis Brimob, Bripka R, memberikan kesaksian yang cukup dramatis. Dikutip dari Mu4.co.id, ia merasa terancam, kendaraannya dilempari batu dan bom molotov, bahkan pandangannya terhalang asap tebal. Intinya, ia mengaku harus terus melaju demi menyelamatkan diri dan timnya.

Keterangan ini, jika berdiri sendiri, mungkin akan meyakinkan. Tapi sayang, banyak rekaman video yang sudah viral. Dari rekaman itu, kita bisa lihat kondisi penerangan jalan sangat baik, tidak ada asap tebal yang mengganggu pandangan, dan massa yang ada di sana pun tidak terlihat membawa bom molotov atau menyerang dengan brutal.


Ini bukan soal membela salah satu pihak. Ini soal mencocokkan cerita dengan kenyataan. Ketika narasi dan visual tidak sejalan, naluri kita sebagai manusia normal pasti akan curiga. Ada apa ini? Ada yang tidak pas. Ada puzzle yang hilang.

Mungkin sopir rantis itu memang merasa terancam, tapi ancaman itu barangkali lebih bersifat psikologis. Bukannya ancaman fisik dari lemparan batu yang tak ada rupa.

Kendaraan Kebal Peluru, Ketakutan Melulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun