Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu di Bawah Pohon Kersen

28 Mei 2020   18:00 Diperbarui: 28 Mei 2020   17:51 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/niveck69/

SATU sore, saat bis merayap pergi. Menuju Busan.

Surat yang kamu tulis lima bulan yang lalu di kertas folio itu kembali kubaca berulang-ulang. Sejak aku di sini, waktu terus menyiksaku dengan rindu.

Rinduku itu seperti sajak cinta yang dibaitkan. Seperti nyanyi yang disenandungkan.

Seperti pandang yang kau berikan di bawah pohon kersen..

Mengapa wajahmu tak mau pergi?

Apakah mungkin aku yang salah karena aku terlalu rapi menyimpan cinta itu di tempat paling ujung bernama hati?

Atau, apakah aku adalah tipe laki-laki yang mudah rapuh?

Atau, barangkali aku lupa, bahwa rinduku adalah rasa yang menipu ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun