Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Orang Cina Nikolai, Orang Russia Chiang Fang Liang

13 April 2016   10:42 Diperbarui: 9 Agustus 2025   07:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[daxi visit ot center : dokpri 

Perjalanan mengembara ke tempat-tempat baru di negri asing nun jauh memang mengasyikan. Selain memperkaya jiwa, dia juga bisa memperkaya batin dengan kejutan-kejutan yang nikmat.  Dan ini terbukti dalam kembara makam kali ini di kawasan Daxi, yang terletak di Taoyuan, tidak terlalu jauh dari ibu kota Taipei.

Selepas terkepung oleh ratusan patung aneka warna, ukuran, dan posisi milik Chiang Kai Shek di Cihu Memorial Sculpture Park, dengan shuttle bus yang sama saya menuju ke perhentian Daxi Mausoleum.  Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 2 kilomter saja dan ditempuh dalam waktu sekitar 3 menit. 


shelter bus : dokpri 

Ketika turun sang supir berkata “Liang tien san shi san”, sambil menunjuk ke jam yang ada di dashboard. Maksudnya bus berikut akan mampir disini pada jam 2.33 siang. Sedangkan waktu sekarang adalah pukul 1.33 siang. Lumayan , saya punya waktu satu jam untuk mengembara di mausoleum Chiang Ching Kuo, yang merupakan Presiden Taiwan  tiga tahun setelah mangkatnya sang jendral Ciang Kai Shek pada 1975. Kebetulan Chiang Ching Kuo in juga putra yang memang sejak dini dipersiapkan untuk menggantikan CKS.


petunjuk arah : dokpri 

Turun dari bus. Saya langsung melihat ke papan petunjuk ke arah Daxi Mausoleum dimana jenazah sang presiden disemayamkan. Di depan pintu gerbang tertulis angka  08.00-17.00 yang menunjukan waktu buka mausoleum ini. Berjalan sekitar 150 meter dari halte bus saya memasuki pintu gerbang dan kemudian jalan beraspal menuju mausoleum. Kebetulan suasana saat itu sedang sepi. Tidak ada seorang pun wisatawan yang berkunjung. Dan kebetulan pula sedang diadakan acara “Changing of the Guards” yang sama persis dengan yang saya tonton di Cihu Mausoleum.   


changing of the guards: dokpri

Saya pun dapat dengan puas dan leluasa menyaksikan pertunjukan ini. Seakan-akan menjadi tamu VIP.  Ketika upacara hampir selesai, barulah serombongan turis yang baru turun dari u menyerbu ke halaman mausoleum. Melihat ributnya mereka berceloteh satu sama lain, kemungkinan besar berasal dari dartan Cina.   Mereka sibuk berfoto dan membuat video, sementara saya mulai mundur kebelakang menanti upacara selesai. Mirip dengan di Cihu mausoleum, wisatawan kemudian dipersilahkan masuk setelah upacara usai. Melalui pintu utama ke gedung yang dicat dengan warna biru muda.  Lay out dan tata letak mausoleum ini sangat mirip dengan mausoleum sang ayah.   


CCK Memorial Room : dokpri 

Sebelum ke beranda dimana sarkofagus disemayamkan, ada sebuah ruang bekas kamar kerja Chiang Ching Kuo dan dinamakan “The late President CCK Memorial Room”. Isinya perabotan dan benda-benda pribadi sang mantan presiden. Ada sebuah meja kerja lengkap dengan alat tulis dan juga dua bendera “Matahari Putih, Langit Biru, Dan Bumi Merah” yang mengapit foto presiden Chinag Kai Shek, dan  juga foto-foto  lawas keluarga Chiang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun