Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar Kluwih, Lenthok dan Kyojay di Dekat Kraton Yogya

21 September 2025   20:53 Diperbarui: 21 September 2025   20:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Odong-Odong VW: Antara Siang dan Malam

Di seberang pasar, mata saya menangkap deretan tiga mobil VW yang diparkir berjejer: dua VW kombi dan satu VW kodok. Catnya merah keunguan bercampur putih pucat. Setelah diperhatikan, ternyata ini bukan VW asli, melainkan odong-odong yang biasa beroperasi di Alun-Alun Kidul pada malam hari.

Saat malam, VW odong-odong itu penuh lampu kelap-kelip, musik dangdut, dan tawa anak-anak yang berkeliling alun-alun. Namun siang itu mereka tampak murung, seolah menunggu giliran untuk hidup kembali ketika matahari tenggelam.

Dari Pasar ke Jalan Gamelan Raya

Puas berkeliling, saya keluar pasar dan melanjutkan langkah menuju Jalan Gamelan Raya. Aroma kaldu menyeruak, menuntun langkah ke sebuah warung sederhana: Soto Lenthok Pak Wawan.

Soto Lenthok : dokpri 
Soto Lenthok : dokpri 

Soto lenthok adalah kuliner khas Yogya yang unik. Kuah bening gurih dengan bihun, kol, dan suwiran ayam disajikan bersama lenthok---perkedel singkong goreng. Teksturnya lembut, gurih, dengan sedikit rasa manis khas singkong.

Seporsi hanya Rp10.000. Murah untuk ukuran sekarang. Saya duduk di bangku kayu, menyeruput kuah hangat, menggigit lenthok, dan rasanya sungguh sederhana tapi menghangatkan. Inilah kuliner pasar rakyat yang bertahan di tengah zaman serba instan.

Mangga Kyojay: dokpri 
Mangga Kyojay: dokpri 


Mangga Kyojay: Manis, Mahal, Menggoda

Tak jauh dari warung soto, seorang pedagang kaki lima menjajakan mangga di atas meja sederhana. Ternyata ini mangga Kyojay, varietas yang konon berasal dari Thailand dan kini dikembangkan di Indonesia. "Dari Indramayu," jawab ibu penjual ketika saya bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun