"Karebet harus disingkirkan. Bila dibiarkan, kelak ia akan lebih tinggi dari kita."
"Tunggu. Arya Penangsang tidak akan tinggal diam. Serahkan pada waktu. Ombak besar akan datang sendiri."
Dan di kejauhan, Karebet menatap bulan purnama yang memantul di laut. Ia tahu, musuh yang sesungguhnya bukan lagi di gelombang atau pedang. Musuh itu ada di balik tembok istana, berwajah senyum tapi berhati belati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!