Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Hiroshima,Nagasaki, Kita dan Mereka

9 Agustus 2025   18:12 Diperbarui: 9 Agustus 2025   18:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cenotaph : dokpri 

"Let all the souls here rest in peace for we shall not repeat the evil."


Pernahkah kita membayangkan jejak kaki kita menyusuri tanah yang pernah hancur lebur oleh bom atom? Saya pernah, dan itu jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Pada tahun 2016, saya melangkah di kota Hiroshima, menyusuri jalanan yang kini dipenuhi kehidupan, tapi sarat dengan kenangan kelam. Reruntuhan yang dulu porak-poranda berubah menjadi taman yang damai, tempat ribuan jiwa yang pernah hilang diingat dan dihormati.

Saya ingat dengan jelas, berdiri di depan Memorial Cenotaph di Hiroshima Peace Memorial Park, saya membaca sebuah prasasti yang dalam dan menggetarkan:

"Let all the souls here rest in peace for we shall not repeat the evil."

Kalimat itu bukan sekadar doa, tapi undangan untuk bertanya: Siapakah "we" itu? Apakah hanya mereka yang dulu menjadi korban bom atom? Atau kita semua, yang hidup sekarang ini?

Perjalanan saya berlanjut ke Nagasaki, tepat pada Agustus tahun lalu, bertepatan dengan peringatan 79 tahun jatuhnya bom atom di kota itu. Suasana sangat sakral. Di Nagasaki Peace Park, patung perdamaian karya Seibo Kitamura berdiri kokoh, menggambarkan sosok pria dengan tangan kanan terangkat --- simbol peringatan akan ancaman nuklir --- dan tangan kiri terbuka, lambang harapan dan kedamaian abadi.

Monumen-monumen dari berbagai negara di sekitar taman menyampaikan pesan universal: persahabatan dan perdamaian adalah kunci untuk menghindari tragedi serupa.

Ada satu hal sederhana yang membuat pengalaman saya semakin berkesan: naik trem di kedua kota ini. Trem yang berkeliling kota Hiroshima dan Nagasaki tidak seperti subway yang sibuk dan penuh sesak. Mereka asyik, nyaman, dan santai, seolah mengajak pelancong untuk menikmati setiap detik perjalanan sambil merenungi sejarah yang berat tapi penuh makna.

Renungan "We" dan Dunia yang Terus Bergolak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun