Begitu melangkah masuk ke lembah, suasananya berubah drastis. Dari atas hanya terlihat bukit-bukit dan tebing, tapi begitu berada di bawah, batu-batu raksasa menjulang tinggi di kanan kiri seperti dinding benteng. Tak heran lembah ini disebut Valley of Castles, karena bentuknya memang menyerupai kastil kuno yang sudah lama ditinggalkan.
Saya berjalan pelan-pelan, menikmati tekstur batu berwarna cokelat kemerahan, dengan lapisan-lapisan horizontal yang mengisyaratkan ribuan tahun proses geologi. Angin bertiup ringan, membawa butir debu dan aroma tanah kering khas stepa Asia Tengah.
Beberapa bagian lembah menyempit seperti lorong rahasia, lalu kembali terbuka menjadi lapangan luas yang menampung para pengunjung berfoto. Saya sempat berpapasan dengan rombongan lain, ada yang dari Shymkent, ada yang dari Karaganda. Rata-rata mereka orang lokal yang juga ingin menikmati keindahan warisan alam Kazakhstan ini.
Rombongan tur ini cukup unik hampir semua pesertanya adalah warga lokal. Sepanjang perjalanan di ngarai, saya mencoba bercakap-cakap dan mengganggap ini sebagai kesempatan bagus untuk mempraktikkan bahasa Rusia yang saya pelajari secara otodidak. Meski kadang tersesat makna, tapi suasana akrab di antara rombongan membuat semuanya terasa hangat dan bersahabat.
Yang menarik, para gadis Kazakh di rombongan ini banyak yang memiliki ciri fisik khas ras Mongoloid yang dominan---mata sipit, tulang pipi tinggi, kulit cerah---membuat mereka sekilas terlihat seperti gadis Tionghoa di Glodok. Tapi tentu saja mereka berbicara Kazakh dan Rusia serta menunjukkan identitas nasional yang kuat dan bangga sebagai warga negara Kazakhstan.
Sesekali saya beristirahat dan sempat bertemu dengan sebuah papan informasi tentang pahlawan Raymbek Batyr. Ternyata di kawasan sekitar sini yang bernama Lembah Soghet adalah tempat yang indah dan juga bersejarah .
Menurut kisah setempat, Lembah Soghet adalah tempat di mana pahlawan Kazakh legendaris Raiymbek Batyr memimpin pasukannya melawan para penakluk Dzungaria. Kemenangan mereka di sini bukan hanya penting dalam sejarah Kazakhstan, tapi juga menjadi simbol semangat kebebasan yang terus hidup hingga kin
Yang paling mencengangkan, pemandangan di sekitar sini sangat berbeda dari lanskap lainnya di Kazakhstan. Beberapa orang bahkan menyebutnya "Mars-nya Kazakhstan". Dan memang benar---dengan tekstur tanah yang kering, formasi batu aneh, dan warna merah karat yang menyala di bawah sinar matahari, rasanya seperti mendarat di planet lain