Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tur Berbahasa Rusia dan Kazhak ke Charyn Canyon

16 April 2025   20:31 Diperbarui: 19 April 2025   16:33 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanskap pedesaan (Dokumentasi Pribadi)
Lanskap pedesaan (Dokumentasi Pribadi)

Makin dekat ke Charyn, makin terasa suasananya berubah. Cuaca lebih hangat. Angin mulai kering, aroma tanah dan batu terasa kuat. Sekitar 20 menit sebelum tiba, kami sempat melewati titik pandang alami yang memperlihatkan Charyn Canyon dari kejauhan. 

Dari atas sini, terlihat seperti ada retakan besar yang membelah bumi---warnanya merah, oranye, dan keemasan. Rasanya seperti melihat Grand Canyon versi Asia Tengah. Akhirnya, kami pun tiba di area parkir utama. Saya turun dari bus dan berdiri sejenak, membiarkan angin ngarai menyapa wajah.

Dari titik pemberhentian bus, kami berjalan menuju ke tepian ngarai. Dari sini, saya terpesona melihat ke arah ngarai yang terbentang seperti lukisan alam. Di sinilah titik awal rute jalan kaki menuju Valley of Castles, jalur ikonik sepanjang 2,5 kilometer yang memperlihatkan formasi batuan unik mirip benteng-benteng zaman kuno.

Info (Dokumentasi Pribadi)
Info (Dokumentasi Pribadi)

Sebuah papan informasi besar memuat peta jalur jalan kaki serta ikon-ikon penting: titik pandang, tempat foto, toilet, bahkan lokasi untuk naik mobil jika tidak ingin berjalan kaki kembali ke titik awal.

Di depan saya, terbentang Valley of Castles, bagian paling ikonik dari Charyn Canyon---formasi batu yang menjulang seperti menara istana di negeri dongeng. Jalan setapak menurun perlahan ke dalam ngarai, dan saya pun bersiap untuk menjelajahinya.

Ngarai Valley of castle (Dokumentasi Pribadi)
Ngarai Valley of castle (Dokumentasi Pribadi)

Saya pun memutuskan untuk turun menyusuri lembah itu sendiri, sementara istri saya memilih tetap di atas bersama pemandu wisata. Keputusan yang cukup bijak mengingat jalur menurun ini butuh stamina yang lumayan dan tidak semua orang nyaman menuruni jalur berdebu dan berbatu.

"Setelah berjalan kaki sekitar 3 kilometer, nanti kita bisa kembali dengan naik kendaraan dengan membayar 500 Tenge," demikian pesan Adema .

Valley of Castles: Menyusuri Lorong Waktu di Tengah Batu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun