Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Layanan di Bandara Saudi Ketika Tip Lebih Penting dari Tanggung Jawab

26 Februari 2025   21:15 Diperbarui: 26 Februari 2025   22:20 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara  Madinah: dokpri

Jalan-jalan biasanya merupakan proses yang menyenangkan, apalagi menggunakan pesawat udara yang modern. Namun bagi penumpang dengan kebutuhan khusus yang termasuk dalam kelompok  PRM harus ada perlakuan khusus selama di bandara baik keberangktaan maupun kedatangan. Apa itu PRM? 

PRM adalah singkatan dari "Passenger with Reduced Mobility", yang berarti penumpang dengan mobilitas terbatas.


Istilah ini digunakan dalam industri penerbangan untuk merujuk pada penumpang yang membutuhkan bantuan khusus, seperti pengguna kursi roda, lansia, atau orang dengan disabilitas. Layanan PRM biasanya mencakup:
*Bantuan dari check-in hingga boarding
*Penggunaan kursi roda atau alat bantu lainnya
*Prioritas dalam proses keamanan dan imigrasi
*Bantuan saat turun dari pesawat dan pengambilan bagasi

Maskapai penerbangan dan bandara memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan ini sesuai dengan standar keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Berikut adalah pengalaman bepergian dengan penumpang yang  menggunakan layanan kursi roda menuju Tanah Suci.  Seharusnyav merupakan pengalaman yang menyenangkan.  Sayang, apa yang terjadi di Bandara Madinah dan Taif, Arab Saudi, justru memberikan kesan sebaliknya. 

Jika  di negara lain layanan ini diberikan dengan profesionalisme tinggi, di Arab Saudi tip bisa menjadi lebih penting daripada tanggung jawab petugas.

Dalam penerbangan dengan  Qatar Airways dari Jakarta ke Taif via Doha serta saat kembali dari Madinah ke Jakarta, pelayanan ground handling di kedua bandara ini kurang memuaskan. Tidak hanya terang-terangan meminta tip, beberapa petugas bahkan meninggalkan penumpang yang seharusnya dibantu, hanya karena tip yang diberikan dianggap kurang. Hal ini sangat kontras dengan layanan prima di udara oleh awak kabin. 

Layanan Kursi Roda atau Layanan "Minta Tip"?

1. Petugas Mematok Tip dengan Harga Minimal
Di Bandara Madinah, ketika menggunakan layanan kursi roda, petugas tidak hanya menerima tip, tetapi meminta lebih jika dianggap kurang. Bahkan, ada yang menetapkan tarif minimum 30 riyal (sekitar 140 ribu rupiah).
Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan pengalaman di bandara lain seperti:
*Jepang (Narita, Haneda, Fukuoka, dll.) -- Petugas mengantar penumpang hingga duduk di kursi pesawat tanpa ekspektasi tip.
*Hong Kong -- Layanan kursi roda diberikan dengan profesionalisme tinggi, tanpa tekanan untuk memberi tip. Bahkan memberi tip kurang disnjurkan.
*Jakarta (Soekarno-Hatta) -- Jika diberi tip, petugas menerimanya dengan sopan, tetapi tidak akan meminta atau menuntut lebih. Bahkan bisanya mereka menolak tip pada awalnya. 

Bandera Mohammad bin Abdlaziz/ dokpri
Bandera Mohammad bin Abdlaziz/ dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun