Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bertandang ke Masjid Tanpa Sudut di Education City, Doha

15 September 2023   14:31 Diperbarui: 15 September 2023   17:25 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doha, akhirnya saya datang lagi setelah beberapa tahun tidak berjumpa.  Cuaca di pertengahan September masih panas membakar dan mencapai lebih dari 43 derajat Celsius di siang hari. Tujuan perjalanan kali ini adalah mampir ke National Library of Qatar sekaligus melihat berbagai tempat menarik di kawasan pendidikan paling kondang di Qatar.

Setelah sekitar 1 jam mengagumi keindahan arsitektur Perpustakaan Nasional Qatar, baik dari luar dan dalam serta sejenak mengintip koleksi buku-bukunya, saya kemudian berjalan menuju ke tempat parkir dan tiba di halte tram Education City yang Bernama Multaqa.  Halte ini melayani jalur tram yang berwarna kuning.

Dua Menara atau Minartein: dokpri
Dua Menara atau Minartein: dokpri

 Dari kejauhan sudah tampak dua menara Masjid Education City yang menjadi tujuan berikutnya.  Ternyata letaknya hanya dua halte dari Multaqa.Tidak lama menunggu di dalam halte yang sejuk memiliki AC serta terdapat air mineral gratis yang disediakan buat umum, saya naik trem yang juga memang disediakan gratis di kawasan ini

Setelah melewati halte Al Kathir House, saya tiba di halte Education City Mosque .Asyiknya tepat di dekat halte juga terdapat sebuah taman luas yang Bernama Quranic Botanical Garden   Sebelum menuju masjid saya sempatkan mengintip kebun raya mini yang siang itu sangat sepi   Di sini ada beberapa taman dan salah satunya adalah Vineyard Garden atau Taman Anggur Tidak jauh dari sini, di Tengah-tengah area kebun raya juha ada Water Park yang indah dan asri Hanya cuaa dan sengatan panas Mentari yang mencegah saya untuk menjelajah lebih jauh di alam terbuka


Sekilas masjid dari luar: dokpri 
Sekilas masjid dari luar: dokpri 

Saya kemudian kembali ke arah Masjid  Dua Menara atau Minaratein merupakan ciri khas masjid yang ikonik ini Bentuk sangat khas karena seakan-akan merupakan ekor ikan paus yang letaknya terpisah cukup jauh dari bangunan utama.  Sebagai kawasan kampus, cukup banyak orang-orang berusia muda yang lalu Lalang di dekat masjid yang ternyata merupakan bagian salah satu kampus ternama di Qatar yaitu Hamid bin Kailfah Fakuitas Kajian Islam atau College of Islamic Study   Saya sempat bertanya kepada dua mahasiswa yang ketulan lewat di mana pintu masuk utama menuju masjid

tempat sepatu : dokpri 
tempat sepatu : dokpri 

Ketika memasuki pintu utama ini, ada seorang sekuriti yang menjelaskan bahwa masjid ini tidak dibuka untuk umum dan hanya untuk civitas akademika kampus tadi  Namun secara kebetulan serang lelaki kemudian menegur saya dalam bahasa Indonesia  Ternyata pria berusia sekitar 30 tahunan ini merupakan tenaga pengajar yang sedang menjalani exchange program di Qatar. Dia berasal dari Amerika Serikat yaitu negara bagian Virginia dan istrinya berasal dari Malaysia.  Dia juga sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia.

 Tempat wudu: dokpri 
 Tempat wudu: dokpri 

Atas bantuan pria yang bernama Sulaiman ini, saya diizinkan masuk ke masjid. Kami sempat mengobrol bersama dan lelaki yang Bernama Sulaiman itu kemudian mengajak saya ke tempat wudu, serta menjelaskan jalan menuju ke masjid utama. Sementara untuk Perempuan tempat wudu dan sholat ada di lantai atas.

 Mimbar dan Mihrab: dokpri
 Mimbar dan Mihrab: dokpri

Di sini saya teringat bahwa secara umum masjid ini memiliki kemiripan dengan sebuah bangunan yang pernah saya kunjungi sebelumnya di Baku, Azerbaijan, yaitu Heydar Aliyer Centre. Apakah ada hubungan antara kedua bangunan ini? 

 sebuah meja di bagian belakang masjid : dokpri
 sebuah meja di bagian belakang masjid : dokpri

Ternyata kemiripan ini mungkin hanya suatu kebetulan, karena ternyata arsitek kedua bangunan bukan arsitek yang sama.  Arsitek Masjid di Education City adalah Ali Mangera dan Ada Yvars Bravo, sementara bangunan megah di Baku adalah seorang arsitek perempuan berkebangsaan Inggris yang berasal dari Irak yaitu Zaha Hadid. 

Interior masjid: dokpri
Interior masjid: dokpri

Yang juga mengesankan adalah hamparan karpet berwarna hijau yang tampak sederhana karena hanya memiliki garis  kuning keemasan sebagai pembatas saf.   Siang itu kebetulan hanya ada beberapa orang di dalam masjid. Ada yang sedang khusyuk berdoa ada juga yang sedang membaca kita suci Al Quran.   Saya duduk di bagian belakang masjid di sebelah kanan tempat sebuah meja kecil berwarna putih. Di sini juga ada beberapa kitab suci.  Tidak lama kemudian tiga lelaki yang mengenakan pakaian tradisional Arab memasuki masjid dan segera melakukan salat berjamaah.  

Atap masjid: dokpri
Atap masjid: dokpri

Setelah salat, saya sempatkan menjelajah bagian interior masjid.  Mihrab masjid ini juga tampak sangat unik karena tampak kecil dengan sinar kuning keemasan di bandingkan dengan ruangan dalam yang memberikan kesan sangat luas.  Bentuknya sederhana melengkung dengan latar belakang ornamen dan hiasan kaligrafi.  Pantulan Cahaya di sini yang berwarna kuning keemasan memberikan kesan Anggun dan sakral.  Mimbarnya juga berbentuk melingkar dan terlihat sangat unik.

Di kedua sisi kiri dan kanan masjid, tampak ruangan tingkat atas yang sebagian digunakan untuk ruang Shalat Perempuan. Sekilas memberikan kesan bagaikan balkon yang basanya ada di dalam sebuah gedung opera.  Atap masjid yang bentuknya mirip ubah datar dihiasi kaligrafi ayat-ayat yang berwarna putih.  Di sana sini tampak hiasan lampu-lampu yang memberikan kesan seakan-akan ratusan Bintang-bintang di angkasa.

Tiang penyangga masjid : dokpri
Tiang penyangga masjid : dokpri

Sekitar 30 menit saya berada di dalam masjid ini. Dalam kesunyian dan keheningan yang memberikan ketenangan di dalam diri. Hingga akhirnya saya kembali keluar masjid. Mengucapkan terima kasih kepada sekuriti dan sejenak mengagumi hiasan-hasan ayat ayat yang ada di tiang-tiang bangunan yang sangat unik. 

 Nama Masjid : dokpri
 Nama Masjid : dokpri

Ketika saya meninggalkan masjid ini dengan naik trem menuju ke Stadion Education  City yang pernah menjadi salah satu venue Piala Dunia 2022 lalu, tampak dua menara masjid ini seakan-akan melambai-lambai mengucapkan selamat jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun