Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Kursi Khusus Arwah untuk Nonton Wayang Potehi di Kelenteng Ini

6 Maret 2023   18:30 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:31 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dupa lilin dan patung: dokpri
Dupa lilin dan patung: dokpri

Jalan-jalan dan melihat-lihat isi kelenteng ini memang mengasyikkan. Sejenak kita bagaikan dibawa ke tempat atau dunia lain yang jarang kita ketahui. Dunia para dewa dewi dengan segala macam kisah dan ceritanya.

Di salah satu pojok dinding juga ada sebuah prasasti yang sekilas menjelaskan sejarah kelenteng ini dari sejak didirikan pada 1698 dan beralamat di Jalan Belakang Kongsi yang sekarang menjadi Bakmi Aboen. Lalu pada 1812 pintu depan kelenteng dipindahkan ke tempat yang sekarang ini.  Dan  pada ahun 1982 kelenteng ini juga mendapat pengelola baru yaitu Yayasan Dharma Jaya sekaligus nama Vihara Dharma Jaya.

prasasti: Dokpri
prasasti: Dokpri

Nah yang menarik lagi adalah di kelenteng ini juga terdapat sebuah panggung yang digunakan untuk pertunjukkan wayang Potehi.  Tidak banyak kelenteng yang memiliki wayang potehi dan masih memainkannya. Bahkan Wayang Potehi sendiri sempat dilarang selama Orde Baru.  Wayang potehi merupakan wayang boneka yang menampilkan kisah-kisah klasik dari daratan Tiongkok.

wayang potehi: Dokpri
wayang potehi: Dokpri

Konon dalam setahun hanya ada 3 kali pertunjukkan wayang potehi di kelenteng ini, slah satunya adalah untuk memperingati hari ulang tahun atau se jit dewa Hok Tek Ceng Sin  yang jatuh pada setiap tanggal 2 bulan 2 penanggalan Imlek.   Di depan panggung ada beberapa kursi kecil yang digunakan untuk penonton. 

Namun dalam setiap pertunjukan ada beberapa kursi di barisan paling depan yang tidak boleh diduduki oleh manusia.  Hal ini karena kursi itu adalah kursi VIP yang khusus diperuntukkan untuk arwah leluhur yang juga diundang khusus untuk ikut menonton pertunjukkan wayang potehi ini.

Tidak terasa sudah hampir satu jam kami berada di dalam kelenteng Sin Tek Bio, dan tiba waktunya untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju ke tempat ibadah lainnya, yaitu Gereja PNIEL atau yang disebut juga Gereja Ayam. Yuk kita nantikan kisahnya berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun