Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Apa Antara Yves Saint Laurent, Pierre Berge, Madison Cox, dan Maroko?

18 Desember 2022   20:38 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:39 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jardine Majorelle: Washington Post

Pada 1974, Yves dan Pierre menjual Dar el Hanch kepada sahabat mereka Fernando Sanchez dan membeli sebuah rumah di distrik Geuliz dekat Jardine Mojerelle.  Rumah baru Yves dan Pierre ini Bernama Dar Es Sadaah atau House of Happiness alias Rumah Kebahagiaan.  Bill Willis, seorang teman mereka yang berprofesi sebagai arsitek diminta untuk menambahkan dekorasi Dar Es Sadaah ini.

Villa Oasus: Museeyslparis.com
Villa Oasus: Museeyslparis.com

Kemudian pada dekade 1980-an, Jardine Majorelle  yang sering dikunjungi oleh Yves dan Pierre sedang dalam kondisi akan tergusur oleh perkembangan real estate. Akhirnya Yves dan Pierre membeli taman dan villa  yang kemudian dijadikan tempat tinggal mereka berdua. Kembali Bill Willis ditugaskan untuk merenovasi taman dan villa yang kemudian dinamakan Vila Oasis.  Pada sekitar tahun 2000-an taman ini kembali dirancang ulang oleh Madison Cox sehingga menjadi lebih indah da menarik jutaan turis yang berkunjung ke Marrakech.  Dan taman ini pula yang saya kunjung dalam kunjungan ke Marrackeh. Taman tempat abu jenazah Yves Saint Laurent ditaburkan.

Namun menurut catatan, Jardine Majorelle ini sebenarnya merupakan milik seorang artis asal Perancis Bernama Jacques Majorelle yang membangun rumah dan taman ini pada tahun 1923 an. Selama hampir empat puluh tahun Majorelle membangun kebun dengan tanaman yang berasal dari 5 benua dan sejak 1947 taman atau kebun ini mulai dibuka untuk umum namun akhirnya terbengkalai sejak Majorelle bercerai dan akhirnya terpaksa menjual kebun dan rumahnya pada 1950-an.   Dan kemudian barulah kebun dan rumah ini ditemukan kembali oleh Yves dan Pierre.

Boleh dikatakan bahwa Yves dan Pierre sangat berjasa karena menyelamatkan Jardine Majorelle dan rumah yang dinamakan Villa Oasis sehingga menjadikannya salah satu tempat wisata paling menarik di Marrakech, bahkan setelah keduanya meninggal.  Yves dan Pierre juga menunjukkan rasa tertarik yang besar terhadap seni etnis Berber yang merupakan penduduk asli Maroko.  Bahkan salah satu sudut bangunan di Jardine Majorelle juga dijadikan museum seni yang didedikasikan untuk seni etnis Berber. 

Untuk jasa-jasanya ini, bahkan Kerajaan Maroko memberikan bintang jasa kepada Pierre Berge yang Bernama Grand Cross of the Order Ouissam Alaouite yang langsung diserahkan oleh Raja Muhammad VI pada 2016.  


Dan akhirnya pada 2017, Museum Yves Saint Lauren yang didedikasikan khusus untuk perancang busana ini pun dibuka. Sebuah museum yang diidam-idamkan oleh Pierre Berge pun menjadi kenyataan.  

Satu tahun kemudian, pada 2018, Pierre Berge pun menyusul Yves Saint Laurent.  Dia meninggalkan pasangan yang sudah dinikahi secara resmi yang tidak lain adalah Madison Cox yang merupakan arsitek yang merancang ulang Jardine Majorelle. Boleh dibilang Madison Cox ini adalah dudu pewaris Pierre Berge.

Sebuah rangkaian kisah yang menarik akan konektivitas dan sumbangan yang telah diberikan oleh Yves Saint Laurent dan Pierre Berge kepada Marrakcech dan Kerajaan Maroko.  

Walaupun kunjungn terakhir saya ke Marrakech sudah lewat beberapa tahun, kenangan akan keindahan kota merah ini tetap membekas dan suit dilupakan.  Besar harapan dapat kembali ke kota ini dan mampir ke museum Yves Saint Laurent dan sekaligus berziarah ke memorial YSL yang ada di Jardine Majorelle. 

Daya sihir Maroko memang tidak pernah sirna ditelan masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun