Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Es Kado dan Misteri Tembok Putih Sasana hinggil Dwi Abad

11 Juli 2022   08:50 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:07 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan di Kawasan Alun-Alun Kidul belum selesai. Setelah sejenak beristirahat sambil menyaksikan kegiatan masyarakat yang berolahraga, bermain dan juga berwisata kuliner, perjalanan di lanjutkan lagi menuju sisi timur laut. 

Berjalan terus ke utara, saya melewati persimpangan jalan Langenastrean Kidul. Di sini tampak Gapura bertuliskan Pasar Sore Langenastran.  Di sudut kiri juga ada tulisan Kampung Digital Langenastran.  Sementara di atas sebelah belakang tembok putih pembatas alun-alun juga ada spanduk bertuliskan Food Court Kampung Langenastran,  Rupanya kalau sore hingga malam hari di sini ada food court yang menambah keramaian di sini.

Food Court Langnastran: Dokpri
Food Court Langnastran: Dokpri

Di sebelah utara, terdapat Nasi Kuning Alkid Bu Yuni dengan spanduk besar yang ditempel di tembok putih.  Selain Nasi Kuning, dijual juga Lontong Opor dan Bubur Ayam. Bahkan terlihat bahwa gerai ini juga melayani pembelian dengan menggunakan aplikasi seperti Gofood atau Grabfood.

Di sepanjang jalan ini, ada juga penjual  Atun Lumpia dan Dewi Cakra Zuppa. Wah dua pedagang ini memang lebih suka menggunakan nama yang berbahasa Inggris karena menggunakan hukum MD dibandingkan Hukum DM.   Sementara tidak jauh di sebelahnya terdapat Soto Ayam Lenthol Cabang Pak Man Alkid.  Pada spanduk dijelaskan juga alamat warung atau resto di Jalan Parang Tritis.

Gudeg: Dokpri
Gudeg: Dokpri

Di sebelahnya, ada gerai yang bahkan menggunakan bahasa Jawa dengan tulisan "Sugeng Rawuh ing Gudeg Bukasih.  Bahkan ada penjelasan mengenai menu dan harga yang relatif terjangkau.

Setelah melewati jalan Langenastran Lor, masih ada lagi beberapa warung yang menjual berbagai minuman dan juga es Semangka.  Dan kita akan tiba d sudut Timur Laut Alun-Alun Kidul. Di sini terdapat kantor Balai Pemuda dan Olahraga DIY, sebuah gedung tua dengan arsitektur Jawa yang cantik.  

Di sebelah barat gedung ini terdapat gedung terbesar dan termegah di Alun-Alun Kidul, yaitu Sasana Hinggil Dwi Abad.  Demikian tertulis dengan warna merah pada fasad depan gedung yang berbentuk pendopo. Di sini banyak orang sedang beristirahat, bahkan ada yang memarkirkan sepedanya.

Saya menaiki anak tangga menuju ke beranda. Tampak lantai ubin berwarna kuning tua menghiasi beranda dan anak tangga, sekilas kondisinya kurang terawat kebersihannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun