Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menanti Pentas Sound of Borobudur di Bolshoi Theatre

9 Mei 2021   18:51 Diperbarui: 9 Mei 2021   18:57 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Sound of Borobudur terus bekerja dalam sunyi, akhirnya sebagian besar waditra yang terukir pada relief Candi Borobudur dapat dihadirkan dalam dunia nyata baik dengan merekacipta ulang maupun dengan menghadirkannya dari berbagai lokasi.  Singkatnya dari grup musik kecil beberapa musisi yang tampil dengan 3 dawai, kini Sound of Borobudur sudah memiliki orkestra dengan kekuatan lebih dari 40 musisi.  

Untuk merayakan hasil kerja keras selama 5 tahun ini  Gerakan Sound of Borobudur mengadakan acara Seminar dan Loka Karya Online Borobudur Pusat Musik Dunia yang diselenggarakan pada 7- 9 April 2021 di kawasan Borobudur.  Acara yang dihadiri oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini berlangsung secara luring dan daring sehingga dapat diikuti banyak peserta tanpa batasan ruang.  Bagi yang hadir di tempat tentunya tetap memperhatikan panduan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dalam MICE (Meeting, Incentive, Conference and Entertainment). 

Pada kesempatan ini kembali Trie Utami, Dewa Budjana dan kawan-kawan dengan arahan PurwaTjaraka tampil membawakan beberapa gubahan lagu yang memesona.  Lagu pertama bertajuk  Jataka. Jataka sendiri merupakan kumpulan Fabel atau cerita kehidupan Sang Buddha ketika dalam wujud hewan sebelum menitis dalam tubuh Sidharta Gautama.  Kisah Jataka ini sendiri digambarkan dengan apik pada relief yang ada di dinding dan pagar langkan Candi Borobudur di tingkat pertama.    

Saya yang menyaksikan via daring merasa terkesima dengan penampilan lagu yang menawan dan  menggugah sukma. Lagu yang diciptakan Dewa Budjana ini seakan membawa pendengar mengembara menembus ruang waktu dan matra untuk menikmati dinamika yang ada pada relief-relief candi. Selanjutnya lagu dari Dayak Kenyah di Kalimantan berjudul Lan e Tuyang.  Lagu yang liriknya bermakna bahwa kebahagiaan itu sederhana ini dibawakan dengan nada lagu rakyat yang jenaka dan gembira dengan iringan alat musik kledi.  Persembahan terakhir adalah lagu yang didedikasikan untuk Ibu Pertiwi yaitu Indonesia Pusaka yang banyak dihiasi dengan bunyi dentang dan genta nan mengharubiru.

Penampilan Sound of Borobudur Orchestra yang diharapkan pada gilirannya nanti dapat membawakan berita kepada dunia bahwa alat-alat musik yang tergambar ada relief candi Borobudur ternyata dapat diwujudkan kembali dalam dunia nyata dengan reinterpretasi pada ruang bunyi dan suasana yang membawa penonton kembali ke tiga belas abad silam dengan cita rasa kekinian yang mendunia.  Pesan yang dibawa dari pertunjukan singkat ini menegaskan kembali keuniversalan bahasa musik yang menembus sekat-sekat bahasa, etnis dan bahkan dimensi ruang waktu dan tempat.

borobudur di waktu malam: dokpri
borobudur di waktu malam: dokpri
Tidak berlebihan bila kita mendeklarasikan bahwa Borobudur memang pernah dan tetap akan menjadi salah satu pusat musik dunia.  Dengan Sound of Borobudur kita akan dengan bangga menyatakan bahwa nenek moyang kita telah mewariskan sebuah harta budaya yang tidak ternilai harganya dalam bentuk ansambel alat musik yang mendunia.


Kalau sebelumnya kapal Borobudur pernah dibuat kembali dan berhasil menjelajah samudra sampai ke Afrika, kini giliran Sound of Borobudur Orchestra yang akan membuktikan kepada dunia bahwa Borobudur pernah menjadi salah satu pusat  peradaban dunia pada masanya.

Dengan hadirnya Sound of Borobudur Orchestra, tentunya kita mengharapkan bahwa slogan Wonderful Indonesia akan semakin menggema di dunia dan kian banyak wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Borobudur.

Besar harapan kita bahwa nantinya akan ada sebuah teater atau panggung khusus untuk Sound od Borobudur Orchestra di kawasan Taman Wisata Borobudur dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung. Selain itu, Sound of Borobudur juga bisa menyemarakkan kegiatan industri kreatif di desa-desa sekitar Borobudur dengan membuat cendramata replika alat-alat musik dalam berbagai ukuran untuk dijual di gerai-gerai yang ada di sekitar teater.

Di waktu beberapa tahun lagi, bukan tidak mungkin Sound of Borobudur akan sama kondang dengan Teater Bolshoi dari Rusia yang memiliki gedung tetap di Moskwa dan juga mempunyai jadwal untuk keliling dunia dan tampil secara berkala di teater terkenal seperti  di Gedung Opera Sydney, Esplanade di Singapura, atau bahkan Teatro Colon di Buenos Aires dan La Scala Theatre di Milan.

Semoga.

Sumber: soundofborobudur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun