"Danau ini merupakan salah satu danau paling luas di Kaukasus dengan panjang sekitar 78 km dan lebar 56 km serta berlokasi di daratan tinggi sekitar 1900 sampai 2000 meter di atas permukaan laut.", demikian penjelasan Artyom dalam perjalanan dari Geghard ke Sevan sebelumnya.
Ternyata danau ini memang menyimpan banyak misteri termasuk surutnya permukaan air sejak jaman Soviet di tahun 1940 an ketika banyak aliran air digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Akibat surutnya air danau maka banyak bangunan baru di bangun di sekitar  danau dan kini ketika air mulai kembali meninggi, maka tidak mengherankan bila sebagian pantai dan bangunan ini nanti akan ada di bawah permukaan air.
Puas bermain dan bersantai di tepian pantai sambil mendengarkan lagu-lagu Armenia dan Russia yang ceria, kami berjalan menuju ke sebuah restoran di tepi pantai. Â Di depannya tampak rombongan perempuan berjilbab yang ternyata merupakan wisatawa dari Iran. Â Hubungan Armenia dengan Iran memang sangat dekat dan akrab.
Kami kemudian duduk di kursi yang menghadap ke pantai dan kemudian datanglah seorang perempuan berusia 45 tahunan yang mengantarkan menu. Yang membuat saya terkejut adalah menu tersebut ditulis dalam Bahasa Armenia dan Bahasa Farsi. Â Untungnya walau tidak terlalu lancar, Saya pernah kursus Bahasa Farsi dan bisa membaaa menu tersebut.
Asyiknya ketika kami mampir ke gerai yang menjual air mineral. Ternyat  penjualnya memang orang Iran. Dan seorang remaja berusia 17 tahunan berusaha berkomunikasi dan menanyakan asal kami. Setelah itu dia sempat minta uang rupiah untuk koleksi dan kami berikan selembar uang 20oo-an saja .
Selamat tinggal Danau Sevan dan sampai  jumpa lagi di lain hari.