Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Si Pitung dan Ambulan Delman Abad 19

9 Juli 2016   08:08 Diperbarui: 9 Juli 2016   17:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali ke ruang tamu dan membaca lanjutan kisah Pitung. Kali ini menggambarkan akhir hidupnya di mana Pitung sering muncul di Marunda dan akhirnya berhasil ditembak oleh Belanda menggunakan peluru emas. Ada nukilan tentang saat saat terakhir hidupnya ketika dibawa ambulan ke rumah sakit. Pitung sempat minta minum tuak sebelum ajak menjemput. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya kemudian kembali ke beranda. Tidur-tiduran santai sambil membayangkan kembali kisah hidup Robin hood dari Betawi yang penuh kontroversi. Pitung yang konon sangat sakti karena memiliki ilmu rawa rontek sehingga supaya tidak hidup lagi mayatnya pun harus dikubur terpisah. Dan yang paling asyik adalah melihat manekin Pitung tanpa wajah yang memandang hampa di beranda rumahnya di marunda . 

Namun dari semua itu, ada sedikit pertanyaan yang cukup menggelitik. Apakah di jaman itu, di akhir abad ke 19 sudah ada ambulan? Bukankah mobil sendiri baru ada di Pulau Jawa sekitartahun 1910 an?  Atau barangkali si Pitung dibawa dengan ambuan delman yang ditarik kuda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun