Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Alumni Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Jika ingin kenal dan tau dunia maka membacalah. Jika ingin dikenal oleh seluruh penghuni penjuru dunia maka membaca dan berkaryalah. (Taufik Hidayat at-Tanari) adalah representasi dari Jika kau bukan anak raja, Juga bukan anak ulama besar, Maka menulislah. (Imam Abu Hamid al-Ghazali)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prabowo Janji Ganyang Koruptor, MK Buka Keran Kritik, Gunung Slamet Disorot: Indonesia Bergerak!

3 Mei 2025   17:17 Diperbarui: 3 Mei 2025   11:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto berjanji akan memperjuangkan pembentukan Undang-Undang Perampasan Aset. (Instagram @prabowo)

Insiden ini memicu kecaman dari organisasi jurnalis dan aktivis HAM. Mereka menilai peristiwa tersebut menambah daftar panjang kekerasan aparat terhadap jurnalis.

"Kami hanya menjalankan tugas. Kekerasan ini tidak boleh dibiarkan," kata korban kepada media lokal. Kebebasan pers kembali mendapat ujian serius di momentum yang seharusnya menandai solidaritas dan perlindungan hak.

5. Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional, Warga Minta Transparansi

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengusulkan Gunung Slamet untuk dijadikan Taman Nasional. Usulan ini disampaikan dalam Musrenbangwil Karesidenan Pekalongan, 24 April 2025.

Tujuannya adalah menjaga kelestarian ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Namun, rencana ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar yang terlibat dalam program perhutanan sosial. Mereka khawatir hak kelola hutan akan dicabut dan akses ekonomi terganggu.

Pemerintah diminta memastikan bahwa kebijakan konservasi tidak mengorbankan keberlanjutan sosial warga lokal. "Kami bukan menolak, tapi ingin dilibatkan," ujar seorang petani di lereng Slamet.

6. PLTU Pangkalan Susu Dihentikan, Warga Sumut Akhirnya Bisa Bernapas Lega

Warga Desa Sei Siur, Sumatera Utara, menyambut gembira keputusan pemerintah menghentikan ekspansi PLTU Pangkalan Susu. 

Sejak 2016, aktivitas PLTU disebut telah mencemari lingkungan, merusak pertanian, dan menurunkan hasil tangkap nelayan.

Kelompok perempuan dan organisasi lokal aktif menyuarakan dampak buruk PLTU ini selama bertahun-tahun. Keputusan penghentian ekspansi dianggap sebagai kemenangan perjuangan warga atas nama keadilan ekologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun