Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Medan sejak Senin, 18 Maret 2024. Pendaftaran atau hal lain hubungi WA: 0895402152102. 💫⭐✈️🛫🗺🥇 . Menyukai dunia bulutangkis dan suka menulis. I hope i will find new things here. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Zheng Siwei/Huang Yaqiong Turnamen Lebih Mudah daripada Latihan

13 Desember 2022   20:07 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:32 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zheng Siwei dan Huang Yaqiong jadi pelajaran untuk kita semua (Foto bwfbadminton.com) 

Zheng Siwei/Huang Yaqiong Kibarkan Bendera China

Tentu pecinta bulutangkis mengenal pebulutangkis jagoan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Meski tidak mendapat Emas Olimpiade, nama mereka selalu menjadi favorit bilamana mengikuti berbagai turnamen BWF termasuk juara dunia tahun ini.

Tidak tanggung-tanggung, sepuluh (10) gelar individu mereka raih tahun ini - membuat mereka naik peringkat 2 strip - menjadi peringkat 1 dunia.

Zheng Siwei berusia 25 tahun dengan tinggi 175 dengan sigap melindungi Huang Yaqiong 28 tahun sebagai pemain depan.

Smash Siwei yang menghujam, berulang dan tanpa capek membuat lawan kewalahan. Ayah satu anak ini dikenal lincah dan bandel di lapangan.

Pertolongan Huang Yaqiong di lapangan juga tidak kalah ampuhnya. Ia bermain lihai di depan. Penguasaan bola di depan jaring ia kuasai betul-betul. Keadaan bola sulit pun ia akali dengan cerdik. Ulet dan tekun, itulah Huang. 

Huang Yaqiong tidak segan-segan melakukan smash jika ditarik ke belakang, inisiasinya memang di atas rata-rata. Ini terlihat sebelum ia berpasangan dengan Zheng Siwei yakni ketika bersama Lu Kai.

Huang yang aktif dan Siwei yang super aktif inilah yang menjadikan penampilan mereka selalu habis-habisan. Tidak ada kata menyerah dengan mudah. Selalu ingin jadi juara. Haus juara. Fokus pada cita-cita. 

Tahun ini mereka hanya kalah di All England dan Japan Open, itupun kalah di babak semifinal. Praktis, tahun ini benar-benar lengkap, Zheng Siwei/Huang Yaqiong tidak pernah sekalipun gugur di babak awal seperti yang sering dialami kombinasi negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun