Selanjutnya, penderitaan itu akan semakin kita tertawakan. Mengapa kita selalu menjadikan hal yang sesungguhnya mudah, namun justru kita ambil dengan jalan yang pusing dan melelahkan? Mengapa pada akhirnya kita justru memilih jalan yang kita tahu bahwa itu akan penuh derita, tapi kita tetap terus melakukannya?
Derita itu bukan masalah, hanya kita yang masih sering terjebak anggapan bahwa itu adalah sebuah masalah. Dan kita tidak akan pernah bisa terlepas dengan suatu ikatan yang penuh suasana kebersamaan, sekalipun itu hanya dengan kesunyian, bukan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!